LINGGA (HK) – Puluhan warga Desa Tinjul, Rabu (12/1) menghentikan dan akses jalan keluar pertambangan bouksit milik PT Telaga Bintan Jaya (TBJ). Ini dilakukan bentuk protes warga karena perusahaan tersebut tidak menepati janji.
Ketua Pemuda Karang Taruna Desa Tinjul Abu mengatakan, warga yang turun kelokasi tambang kurang lebih 60 orang yang didampingi Kepala Desa, RW / RT dan Kepala Dusun.
Mereka meminta perusahanaan untuk menghentikan aktivitas, sebelum merealisasikan dana bantuan kepada masyarakat yang telah disetujui pihak perusahaan dan masyarakat. “Masyarakat sudah cukup bersabar menunggu. Dua kali pihak perusahaan tidak memenuhi perjanjian yang dibuat bersama,” kata Abu.
Abu menambahkan, perusahaan menjanjikan akan memberikan bantuan saat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha Tahun 2021, namun tidak ada terealisasi. Begitu juga ketika mereka menjanjikan akan merealisasikan bantuan kepada masyarakat pada 10 Januari 2022 lalu.
“Kami sudah berkali-kali menyurati pihak perusahaan. Namun hingga saat ini tak ada itikad baik dari pihak perusahaan untuk merealisasikan apa yang telah disepakati,” ujarnya.
Informasi yang diterima oleh masyarakat, ada pergantian orang-orang di manajemen PT TBJ. Masyarakat tidak mempersoalkan masalah itu, sepanjang perjanjian bersama dilaksanakan.
“Masyarakat Tinjul sangat mendukung investasi yang masuk ke desa. Namun masyarakat juga tidak mau terus dibodohi pihak perusahaan,” ujar Abu.
Hingga berita ini diturunkan upaya konfirmasi kepada pihak perusahaan PT TBJ sudah dilakukan. Namun belum ada jawaban. (tbn)