Selain itu, tambah Ansar dibutuhkan juga rekomendasi Gubernur Kepri terkait penetapan dari master plan, dan penyusunan dokumen persiap, serta penetapan lokasi.
“Pemprov Kepri juga berkewajiban melakukan pergeseran jalan provinsi di sebelah Selatan Runway,” jelas Ansar.
Nantinya lanjut Ansar, diperkirakan kebutuhan luas lahan pengetahuan bandara Raja Haji Abdullah untuk ultimated runway 2000 m x 45 m adalah seluas 51,2 Ha secara keseluruhan.
“Percepatan pengembangan bandara ini akan kita buat seperti pembangunan jembatan Batam Bintan yang segala kelengkapan kewajiban pemerintah daerah kita selesaikan dengan cepat,” kata Gubernur Ansar.
Ansar yakin jika pengembangan bandara Raja Haji Abdullah ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat Karimun.
Baca Juga: Disdik Kepri Keluarkan SE PKPP Daring Tanjungpinang-Batam
Khususnya guna mempermudah aksesibilitas daerah merupakan salah satu komponen utama untuk memulihkan perekonomian.
“Investor akan semakin mudah datang ke Karimun untuk melihat potensi daerah kita kalau bandaranya sudah bisa membuka banyak rute penerbangan,” sambung Gubernur Ansar.
Untuk itu, Ansar menjanjikan dirinya dan Bupati Karimun Aunur Rafiq untuk melobi maskapai penerbangan agar menjajal rute penerbangan dari dan ke Kabupaten Karimun.
“Insyaallah, target kita tahun ini pesawat ATR milik Wings Air segera mendarat di bandara Raja Haji Abdullah dan kedepannya akan dituntaskan hingga pesawat narrow body seperti Boeing 737 bisa mendarat di bandara Raja Haji Abdullah,” tambah Ansar lagi
Turut hadir dalam rapat ini Asisten II Pemprov Kepri Syamsul Bahrum, Kepala Dinas ESDM M. Darwin, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan T.S. Arif Fadillah, dan kepala OPD Pemprov Kepri lainnya.(efr/r)