Menu

Mode Gelap
Siapkan Anggaran Rp6 M, Pemkab Masih Menunggu Petunjuk Pusat Terkait Program Makan Bergizi Gratis Kasat Lantas Polres Bintan AKP Firuddin Terjun Langsung Berikan Helm Gratis ke Pengendara Rutan Tanjungpinang Panen Sayuran Teknik Hidroponik Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Hamam Wahyudi Pimpin Sertijab Kabag SDM dan Kapolsek KKP Sri Bintan Pura Kejari Batam Tangkap Buronan Pidana Pencurian Longsor di Tiban Koperasi, 5 Rumah Roboh 2 Orang Meninggal

KARIMUN

Petani Cabai di Kundur Panen Perdana

badge-check


					Bupati Karimun Dr Haji Aunur Rafiq menunjukkan hasil panen cabe perdana milik  Kelompok Tani Tunas Bertuah di Desa Sawang Laut, Kundur Barat, Sabtu (15/1). Perbesar

Bupati Karimun Dr Haji Aunur Rafiq menunjukkan hasil panen cabe perdana milik Kelompok Tani Tunas Bertuah di Desa Sawang Laut, Kundur Barat, Sabtu (15/1).

KARIMUN (HK) – Pemerintah Kabupaten Karimun Provinsi Kepri bersama Bank Indonesia (BI) Kepri, menggelar panen perdana cabai merah dari lahan milik Kelompok Tani Tunas Bertuah di Desa Sawang Laut, Kundur Barat dengan penerapan program Produksi Lipat Ganda (Proliga).
Sabtu (15/1) pagi.

Program budidaya komoditas pertanian dengan Program Lipat Ganda (Proliga) yang diinisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) dan Bank Indonesia, dilakukan secara langsung oleh Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S. Sos, M. Si. bersama Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Musni Hardi K. Atmaja, Sabtu (15/1) pagi.

Kepala Kantor BI Perwakilan Kepri Musni Hardi K. Atmaja menjelaskan, Proliga merupakan sistem budidaya komoditas pertanian dengan rangkaian teknologi yang mampu meningkatkan hasil panen hingga dua kali lipat dari biasanya sebagai upaya pihaknya untuk mengendalikan inflasi komoditas pertanian di Kepri.

“Cabai merah salah satu komoditas penyumbang inflasi, karena itu kita berupaya mendorong pengembangan budidaya cabe ini agar produksinya meningkat dan kita harapkan dapat membantu pengendalian inflasi di Kepri. Inilah cara jitu dari Bank Indonesia Perwakilan Kepri dalam mengatasi mahalnya harga cabai,” kata Musni.

Musni mengatakan, pada panen perdana kali ini ada sekitar 18-20 ton hasil cabai merah yang dihasilkan oleh petani menggunakan metode produksi lipat ganda (proliga). Sebab, Teknologi Proliga (Produksi Lipat Ganda) merupakan metode budidaya terbarukan yang dikembangkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

“Untuk Provinsi Kepri, metode ini mulai diterapkan pada kelompok tani cabai merah binaan Bank Indonesia di Setokok, Batam. Hasilnya, produktivitas meningkat dari sekitar 10 ton per hektar menjadi 20 ton per hektare,” sebut Musni Hardi K. Atmaja.

Produksi lokal yang terbatas, jelasnya, menjadi salah satu penyebabnya mengingat wilayah Kepri sendiri, dengan didominasi oleh lautan dan kondisi tanah di banyak daerahnya kurang mendukung pertanian.

“Kita bekerjasama dengan BPTP Kepri serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk pengembangan cabai dengan teknik proliga. Ini adalah bukti dak komitmen dari BI untuk para petani,” ucap Musni.

Pada panen perdana cabai merah proliga ini lahan yang sudah siap untuk dipanen dari petani yang dibina ini ada 6 hektar, namun yang sudah ditanami itu baru 3 sampai 4 hektare.

“Pembinaan kelompok tani dengan teknologi Proliga, juga kita diharapkan dapat meningkatkan kualitas cabai merah sehingga dapat dipasarkan lebih luas,” sebut Kepala Kantor BI Perwakilan Kepri.

Tentunya ini akan sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan presiden sejak Mei 2020 yang mengajak masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri.

“Kami berharap teknik budidaya yang telah teruji ini bisa direplikasi. Selain kita panen hari ini, juga ada sekolah lapang untuk mengajak petani yang baru bisa nanti mereplikasi teknik budidaya,” jelasnya.

Bank Indonesia Kepri, terangnya, akan terus bersinergi dengan dinas terkait untuk dapat meningkatkan produktivitas, kapasitas dan kelembagaan petani dari hulu hingga hilir.

Dalam kesempatan tersebut, kelompok tani juga melakukan kerjasama dengan koperasi milik para petani untuk pemasaran.

“Kami berharap supaya harga yang dijual petani ke koperasi tetap terjaga, cuma koperasi juga tetap kita minta membeli dengan harga yang wajar sehingga petani tidak dirugikan,” ujarnya.

Sementara Bupati Karimun menyampaikan apreasiasi dan tahniah kepada BI Perwakilan Kepri atas program yang telah dijalanankan untuk membina dan mengembangkan para petani di Pulau Kundur.

“Alhamdulilah, berkat program penerapan teknologi Proliga ini, Kelompok Tani Tunas Bertuah ini mampu panen mencapai 20 ton per hektarnya, sebelumnya panen hanya sekitar 10 ton per hektare, dan sejauh ini mereka sudah panen 8 kali,” kata Bupati Aunur Rafiq.

Bupati Aunur Rafiq mengatakan bahwa penerapan teknologi Proliga juga memberikan hasil panen yang jauh lebih bagus dan memuaskan. “ Alhamdulillah hasilnya memuaskan. Harga di pasar jika mereka ambil ditempat seharga Rp. 33 ribu per kilonya, sementara harga jual di pasar sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu,” katanya.

Aunur Rafiq menyebutkan, penerapan teknologi Proliga itu sendiri mendapat sambutan yang baik dari kelompok tani di Kabupaten Karimun dan berharap agar kelompok tani yang mendapat bantuan teknologi tersebut dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.

“Saya berpesan kelompok tani dapat benar-benar memanfaatkan bantuan ini untuk peningkatan produktivitasnya dan hasil penjualan untuk pengembangan pertaniannya,” ucap Bupati Aunur Rafiq . (hhp)

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kejari Karimun Ungkap Modus Korupsi DLH Karimun, Belanja Fiktif hingga GU Fiktif

11 Desember 2024 - 13:22 WIB

Kejari Karimun Tetapkan Dua Kadis jadi Tersangka dalam Dugaan Korupsi di Dinas Lingkungan Hidup

11 Desember 2024 - 13:18 WIB

Tunggu Hasil Real Count, Aunur Rafiq Ajak Masyarakat Karimun Tetap Tenang

28 November 2024 - 10:12 WIB

Ultras HMR Kecam Aksi Dugaan Politik Uang di Karimun

27 November 2024 - 14:25 WIB

Kapolsek Tebing: Mengetahui Serangan Fajar Silakan Lapor ke Gakkumdu

22 November 2024 - 11:25 WIB

Trending di KARIMUN