LINGGA (HK) – Wacana menjadikan Kota Daik sebagai pusat wisata sejarah dan religi, kini semakin digeliatkan Pemerintah Kabupaten Lingga, dengan melakukan Gerakan Bersama Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona.
Maka, gerakan ini merupakan langkah awal sebagai persiapan rencana penerapan pusat wisata sejarah dan religi tersebut, Kamis (3/2).
Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengatakan, kegiatan gotong royong perdana ini sebagai upaya pemantapan diri.
Maka, hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga sudah siap menjadikan Daik Lingga sebagai daerah wisata sejarah dan religi.
“Ini gerakan awal yang memang sudah disiapkan akhir Tahun 2021 lalu. Terima kasih kepada Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan sebagai penggagas dari kegiatan ini. Ini bukan gotong royong biasa tapi memang kita harus mempersiapkan diri sejak sekarang,” kata Nizar membuka pembicaranya.
Menurut Nizar, sebagai bentuk kegiatan persiapan, tentu bukan hanya mempersiapkan diri untuk mengadakan suatu event tertentu, seperti Tamadun dan sebagainya.
“Namun, ada tindakan untuk event kesadaran wisata, dan kebersihan destinasi sejarahnya, memang harus kami persiapkan kapanpun itu,” sebut Nizar.
Jika dalam hal tersebut telah siap dalam segala aspeknya, ungkapnya, sangat memungkinkan didalam sekejap bisa menjadikan Daik sebagai pusat wisata.