BINTAN (HK) – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) melakukan kuliah kerja nyata (KKN) tematik di Aula desa Lancang Kuning, Senin (21/3).
KKN ini dihadiri oleh Sapta Nugraha ST. M. Eng Dekan UMRAH, Prof. Dr. Eng. Ir. Azridjal Aziz, M.T., IPU selaku Ketua dan Dr Tutun Juhana M.T selaku Wakil ketua FDTI (Forum Digitalisasi Tehnik Indonesia), Cholilil Banyani selaku Kades Lancang Kuning, dan di resmikan oleh Plt Bupati Roby yang diwakili oleh Asisten 1 Bidang Adminitrasi dan Kesra Wan Rudy.


Kepala Desa Lancang Kuning Cholil Bunyani memastikan bahwa dengan adanya KKN bs meningkatkan potensi SDM yang ada di desa ini, dan masyarakat bisa ikut serta dalam era digitalisasi.
Tonny Suhendra yang ditemui diacara megharapkan adanya kolaborasi total dari mahasiswa dengan masyarakat setempat.
“Kita harapkan saling bebaur dan bekerja sama untuk mengatasi masalah terutama masalah stunting, masalah ekonomi dan masalah sosial lainnya,” katanya.
Penyataan yang serupa dilontarkan oleh Sapta nugraha selaku Dekan tehnik elektro UMRAH mengatakan bahwa pihaknya akan membangun potensi desa, pengembangan SDM sepenuhnya dalam bentuk pelatihan dan implementasi khususnya dalam perkembangan sampah menjadi sampah maggot dan pupuk, untuk desa ini perdana.
Natinya bisa berlanjut di 36 desa lainnya di Kabupaten Bintan.
Mewakili Perppat Bentan yaitu Oman menambahkan bahwa dengan terjalinnya kerjasama ini Perppat akan mendukung dan bagi para anggota-anggota Perppat akan mengikutsertakan anggota untk bekerja sama dengan mahasiwa dan saling bertukar wawasan.
“Karena Perppat sudah sangat lama ingin menggandeng para akedemisi untuk bisa saling bersinergi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Wan Rudy mengatahkan, Pemerintah Kabupaten Bintan sangat menyambut baik atas kerjasama program KKN ini dengan kampus kampus seluruh Indonesia dalam rangka tematik digitalisasi untuk membangun desa cerdas dengan memamfaatkan media online untuk membantu memasarkan hasil produk, membuat aplikasi online yang berguna untuk desa dan mempasarkan hasil masyarakat seperti Madu Kelulut, lembuh dan sayuran secara digitalisasi.
“Program ini tidak hanya selesai di KKN saja. Tetapi harus tetap berkelanjutan untuk meningkatkan SDM desa melalui tekhnologi revolusi 4.0, ditambah lagi dengan sudah di alokasikan pinjaman tanah 159 Ha utk masyarakat desa Lancang Kuning yang sampai saat ini kita ketahui desa ini menjadi kawasan hutan lindung,” tutupnya. (cw06)