BINTAN (HK) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan telah menuntaskan revitalisasi 20 unit rumah produksi kerupuk ikan, 2021 lalu. Tahun 2022 ini akan kembali dialokasikan anggaran sebesar Rp 15 Miliar, melalui DAK di Bidang IKM Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan, untuk merevitaisasi 23 unit rumah produksi.
Tak hanya itu, bantuan 47 set mesin dan peralatan produksi, pelatihan dan pembinaan, perbaikan sarana penunjang sentra seperti jalan, drainase dan pembuatan gapura sentra kerupuk ikan di jalan besar simpang Korindo, juga dibenahi.
Sekda Bintan Adi Prihantara mengatakan, upaya ini dilakukan bukan tanpa sebab. Lantaran ditargetkan produksi kerupuk ikan kedepannya bisa memproduksi 1.128 ton dengan estimasi omset sebesar Rp 56,4 miliar.
“Ini potensi ekonomi yang sangat besar, sehingga harus menjadi pehatian kita secara baik,”
kata Adi Prihantara, di saat meresmikan sentra kerupuk ikan di Sei Lekop Kecamatan Bintan Timur, Rabu (12/1).
Adi menyampaikan pesan kepada seluruh pelaku usaha industri kecil tersebut agar senantiasa profesional dalam mengolah dan menghasilkan produknya. Mulai dari kualitas produk, hingga kehigenisan produk itu sendiri.
“Daerah kita ini kalau kondisi normal tidak dalam masa pandemi, kita bisa pasarkan produk kita ke wisatawan mancanegara yang datang ke sini. Peluang pasar kita besar, tinggal konsistensi kita terhadap kualitas produk dan komitmen kita bersama untuk saling mengisi serta mendukung,” ungkapnya.
Usaha kerupuk ikan menjadi fokus IKM (Industri Kecil Menengah) yang gaungnya semakin dikenal. Pemkab Bintan terus berupaya memberikan dukungan semaksimal mungkin demi berkembangnya sektor yang menjanjikan ini.
Sentra terbentuk dari KUBE dan pelaku IKM yang berdomisili di Perum Griya Indo Kencana sebanyak 47 pelaku usaha. Peresmian sentra dan penyerahan rumah produksi ini dimaksudkan agar hasilnya nanti dapat dipasarkan secara nasional bahkan ekspor mancanegara dengan standar Good Manufacturing Practices.
“Kita berbahagia, kita bangga dan kita siap mendukung. Harapan kami tentu rumah produksi ini bisa terjaga dengan baik. Dikembangkan dan semua lini saling mendukung. Kita punya peluang besar di sini,” terangnya.
Catatan hingga tahun 2021, sentra kerupuk ikan telah memproduksi 88 ton pertahunnya dengan omset mencapai Rp. 4,4 Milyar. Setelah pengoperasian rumah produksi dan berbagai bantuan alat produksi ini, nantinya produksi kerupuk ikan pertahunnya ditargetkan mencapai 1.128 ton dengan omset sebesar Rp. 56,4 milyar.
Sekda Bintan kemudian menjelaskan bahwa bukti keseriusan dan dukungan terlihat pada tahun 2021 lalu. Melalui dana DAK di DPUMPP telah dialokasikan sebesar Rp 5 milyar untuk merevitalisasi 20 unit rumah produksi dan tempat penjemuran beserta dokumen perencanaan dan pengawasan.
“Alhamdulillah revitalisasi 20 unit sudah selesai dalam waktu 7 bulan, sekarang masih dalam masa perawatan selama 6 bulan,” ujarnya. (oxy)