TANAH DATAR (HK) – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana alam di wilayah Gunung Marapi, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bekerja sama dengan Institute of Care Life (ICL) asal Cina untuk memasang Multi Hazard Early Warning System (MHEWS) di Kabupaten Tanah Datar.
Proyek ini diharapkan dapat mendeteksi potensi banjir lahar dingin dan banjir bandang akibat erupsi Gunung Marapi.
Kunjungan Direktur ICL, Tun Wang, beserta timnya ke Lumbung Bapereng, Nagari Rao-Rao, disambut hangat oleh Penjabat Sementara Bupati Tanah Datar, Arry Yuswandi, dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Dandim 0307 Tanah Datar, Letkol Inf Agus Priyo Pujo Sumedi.
Menurut Pjs Bupati Tanah Datar, Arry Yuswandi, kunjungan ini merupakan bagian dari rencana pemasangan MHEWS di daerah aliran Sungai Bangkahan yang rawan terkena aliran lahar Gunung Marapi. “Kehadiran tim ICL di Tanah Datar adalah langkah strategis untuk memasang sistem peringatan dini di lokasi yang berisiko tinggi terhadap bencana lahar dingin,” ungkapnya, dikutip Kamis (3/10/2024).
Arry juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dalam menginisiasi pemasangan alat ini.
“Kami berharap sistem ini dapat memberikan peringatan dini yang efektif kepada masyarakat sehingga risiko bencana bisa diminimalisir.” Ujar Arry.
Direktur ICL, Tun Wang, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan dari pemerintah daerah.
“Kami sangat senang dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi bencana di Tanah Datar. MHEWS ini dirancang untuk mendeteksi potensi bencana akibat erupsi Gunung Marapi, seperti banjir lahar dingin dan longsor. Dengan sistem ini, diharapkan masyarakat bisa bersiap lebih awal,” jelasnya.
Ia juga berdiskusi dengan pihak Pemda mengenai aspek teknis dan keamanan sistem agar dapat berfungsi dengan baik setelah terpasang.
Dengan demikian, alat ini diharapkan mampu memberikan peringatan yang cepat dan akurat.
Kerja sama ini merupakan langkah nyata untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana alam di kawasan Gunung Marapi, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan mitra internasional dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap risiko bencana.
Sumber: Media Indonesia