Menu

Mode Gelap
Siapkan Anggaran Rp6 M, Pemkab Masih Menunggu Petunjuk Pusat Terkait Program Makan Bergizi Gratis Kasat Lantas Polres Bintan AKP Firuddin Terjun Langsung Berikan Helm Gratis ke Pengendara Rutan Tanjungpinang Panen Sayuran Teknik Hidroponik Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Hamam Wahyudi Pimpin Sertijab Kabag SDM dan Kapolsek KKP Sri Bintan Pura Kejari Batam Tangkap Buronan Pidana Pencurian Longsor di Tiban Koperasi, 5 Rumah Roboh 2 Orang Meninggal

LINGGA

Politeknik Lingga, Kantongi Izin dari Kemendikbudristek

badge-check


					Peresmian Gedung Politeknik Lingga beberapa waktu lalu di Dabo Singkep Perbesar

Peresmian Gedung Politeknik Lingga beberapa waktu lalu di Dabo Singkep

LINGGA (HK) – Setelah hampir setahun dibentuknya Yayasan Kemajuan Lingga Terbilang, Politeknik Lingga, akhirnya resmi mendapatkan Surat Keputusan (SK) atau izin, dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi(Kemendikbudristek). Sehingga akan menjadi satu-satunya Politeknik Pertanian yang ada di Negeri Segantang Lada Bunda Tanah Melayu.

Surat Keputusan Kemendikbudristek yang terbit pada tanggal 11 Maret 2022 tersebut, merupakan bentuk kepedulian mantan Bupati Lingga, Alias Wello, yang sejak ditunjuk sebagai Bupati Lingga pada periode 2016-2020 yang lalu. Kemudian langsung mencanangkan program pertanian sebagai salah satu program unggulan di Kabupaten Lingga yang merupakan wilayah kepulauan dengan luas lautnya melebihi luas daratan.

Alias Wello yang juga pelopor sekaligus Ketua Yayasan Kemajuan Lingga Terbilang mengaku, terbitnya SK tersebut, setelah menunggu dengan waktu yang cukup lama beserta melalui proses yang cukup panjang. Dengan demikian kampus Politeknik di Kabupaten Lingga akan menjadi kampus pertanian pertama di Kepulauan Riau (Kepri).

“Ini tentunya menjadi cikal bakal kita, untuk menjawab tantangan bangsa saat ini yang sedang krisis petani. Dan tanggungjawab ini bukan hanya negara tapi kami sebagai warga negara juga memiliki tanggungjawab, sehingga sejak dulu saya mengiginkan ada kampus pertanian di Kabupaten Lingga,” kata Alias Wello, melalui rilis yang diterima media.

Pria yang menyandang lulusan terbaik (cumlaude), untuk program magister di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini, mengaku bahwa program pertanian sangat penting bagi Kepulauan Riau yang merupakan daerah kepulauan. Bahkan tidak hanya di Kepulauan Riau, namun di Sumatera saat ini sangat membutuhkan studi yang fokus dibidang pertanian untuk menambah minat cikal bakal petani muda.

“Tentu target kita tidak hanya di Kepri, tapi di Sumatera ini bukan hal yang mustahil dari data Badan pusat statistik, di Pulau Jawa yang menjadi sentral pertanian selama ini di Indonesia minat orang menjadi petani sangat rendah dan terus turun setiap tahunnya,” terangnya.

Berbagai lembaga penelitian seperti LIPI dan lainnya menjadikan persoalan petani muda sebagai masalah serius bagi Indonesia ke depan. Anak-anak muda sekarang sepertinya sangat tidak berminat menjadi petani, bahkan di daerah penghasil beras seperti di Pulau Jawa hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata usia petaninya usia 45–49 tahun, berada di angka 36,30 persen. Dan untuk usia 30-44 tahun berada diangka 24,06 persen,” ujar Mantan Bupati Lingga.

“Angka tersebut tentu menjadi persoalan serius bagi kita. Padahal pertanian sangat penting di Indonesia, karena kita semua membutuhkan kebutuhan pokok, baik itu berupa beras maupun kebutuhan pokok lainnya dari hasil bumi,” paparnya.

Ancaman serius ini juga pernah diungkapkan oleh Badan perencanaan pembangunan nasional (Bappenas), dimana data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 menyatakan bahwa, hampir 80 persen petani di Indonesia ini, hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), dan paling tinggi lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Ini tentu menjadi persoalan kita. Mungkin pada tahun 2063 kita tidak punya lagi petani, karena orang bertani menjadi pilihan terakhir, bukan pilihan utama atau pelarian. Ini menjadi sangat serius,” ungkap Plt Direktur Pembangunan Daerah Kementerian PPN/Bappenas, Mia Amalia dalam Webinar Sistim Pangan dan Perencanaan Kota IKN. (tbn)

 

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Hilang Kontak, Nelayan Lingga Ditemukan Terapung di Laut

2 Januari 2025 - 16:00 WIB

Tim gabungan Unit Siaga SAR Lingga saat melakukan evakuasi Rahmin (45), korban nelayan hilang kontak terapung di laut, Kamis (02/01/2025)

Kapolres Lingga Pimpin Pengecekan Senpi Personel untuk Pastikan Kondisi Senjata Baik

23 Desember 2024 - 14:58 WIB

Cuaca Buruk, Nelayan Buku Ketam Cukas Hilang di Laut

20 Desember 2024 - 17:05 WIB

Percepat Pembangunan di Kepri, Anggota DPD RI Perjuangkan Pembentukan UU Kepulauan

20 Desember 2024 - 10:09 WIB

Unjuk Rasa di Kejari Lingga, Himalaya Serahkan Rekaman Video “Bagi-bagi Duit” Pejabat Tinggi Lingga

18 Desember 2024 - 13:44 WIB

Trending di LINGGA