Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan terus mendukung perkembangan dan pembangunannya.
“Semoga kehadiran KEK Galang Batang di Provinsi Kepulauan Riau dapat menumbuhkan iklim investasi yang positif dan kondusif,” kata Gubernur Ansar.
Terkait keberadaan PT BAI, Ansar Ahmad, S.E., M.M., mengatakan bahwa PT BAI ini menjadi salah satu penunjang ekonomi Kepri untuk kedepannya.
“Mereka membuka lapangan kerja serta menambah PAD Kepri,” imbuhnya.
Untuk diketahui, PT BAI adalah Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Galang Batang di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Pada ekspor hari ini, Presiden Jokowi melepas ekspor Alumina sejumlah 21.000 ton yang bernilai 100 miliar US dollar.
Baca juga: Jokowi ke Bintan Buka Pariwisata, Bertemu PM Singapura di Lagoi
Sebelumnya, PT BAI telah melakukan ekspor perdana pada Juli 2021.
Sebanyak 25.000 ton bubuk Alumina dikapalkan dalam ekspor perdana ke Malaysia melalui pelabuhan KEK Galang Batang.
Hingga kuartal I tahun 2021, PT BAI telah merealisasikan investasi sebesar Rp 14 triliun di KEK Galang Batang.
Tenaga kerja yang sudah terserap sekitar 4.000 orang.
Investasi itu digunakan untuk membangun refinery Alumina kapasitas satu juta ton per tahun, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), water reservoir, pelabuhan, coal gas plant, dan pembangunan kawasan.
Lalu hingga akhir tahun 2021, nilai investasi diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 17 triliun.
PT BAI saat ini sedang melakukan pembangunan refinery alumina plant kedua, sehingga nantinya kapasitas produksi menjadi 2 juta ton per tahun.
KEK Galang Batang akan terus dikembangkan dengan membangun tambahan unit power plant dan electrolytic alumunium plant hingga tahun 2027.