TANJUNGPINANG (HK) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad meminta aparat penegak hukum untuk menindak agen Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal sebagai pelaku yang mengakibatkan tewasnya 21 orang PMI ilegal di Perairan Johor Bahru, Malaysia, (15/12) lalu.
Pasalnya, pelaku telah mengambil keuntungan pribadi dari pemulangan TKI secara ilegal yang berlangsung di wilayah perairan Kepri. Sehingga dalam peristiwa tersebut, diperkirakan 30 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan 13 orang ditahan otoritas Malaysia.
“Mereka pantas dihukum seberat-beratnya. Karena ulah mereka telah merenggut banyak nyawa orang lain,” kata Ansar Ahmad, Kamis (6/1) siang.
Modus mereka, ujar Ansar, merekrut para calon PMI dari agen-agen berbagai daerah. “Setelah terkumpul, calon PMI dikirim ke Batam. Selanjutnya dibawa ke Bintan untuk diberangkatkan ke Malaysia,” ujar Ansar
Ansar mengungkapkan, ia juga turut berbela sungkawa atas para korban. Ansar meminta agar para keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
“Atas nama Gubernur Kepri, saya turut berbelasungkawa atas para korban tewas dan meminta agar para keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dan semoga para korban lainya yang masih hilang, bisa segera ditemukan,” sebut Ansar
Dikatakan Ansar, dengan adanya hukuman yang seberat-beratnya dapat memberikan efek jera terkait hal-hal yang menyangkut pengiriman PMI Ilegal ini. Sehingga tidak ada lagi korban berikutnya.
Mantan anggota komisi V DPR RI ini juga sangat yakin, jika kasus human traficking seperti ini merupakan sindikat dengan jaringan yang luas.
Oleh sebab itu, Ansar memohon agar aparat penegak hukum terus mengerjar pelaku-pelaku yang lainnya. “Terima Kasih kepada aparat yang sudah bertindak cepat. Kita berharap pelaku-pelaku yang lainnya segera ditangkap. Dan kedepannya kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi,” harapnya.
Terakhir Gubernur berharap agar para aparat juga lebih intens lagi melakukan patroli, guna mencegah agar hal serupa tidak terjadi lagi. “Terus tingkatkan partoli dalam rangka pencegahan tindakan serupa, agar jangan sampai terjadi lagi,” pintanya.(efr)