PASAMAN (HK) – Data sementara Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) menyebut tujuh orang meninggal dunia akibat gempa magnitudo 6,1 di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Gempa juga menyebabkan ribuan orang mengungsi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan 5.000 warga mengungsi di 35 titik pengungsian akibat gempa di Pasaman Barat. “BPBD melaporkan sebaran titik pengungsian di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kinali. Petugas di lapangan masih mendata warga yang mengungsi,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Jumat (25/2).
Laporan tersebut berdasarkan data hingga pukul 16.30 WIB. Selain tujuh orang meninggal, puluhan orang mengalami luka-luka akibat gempa. “Sedangkan total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman,” sebut Abdul.
Hingga saat ini, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, para personel organisasi maupun relawan dan warga masih fokus pada pencarian, penyelamatan dan evakuasi serta pelayanan kepada warga terdampak. Menurut BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 0,14 derajat LU, 99,94 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer timur laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada kedalaman 10 kilometer.
Dia mengatakan, gempa tersebut merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas patahan aktif atau sesar Sumatera. Hingga pukul 10.00 WIB tercatat 15 kali gempa susulan usai guncangan Gempa Bumi bermagnitudo 6,1.
Guncangan gempa dirasakan di daerah Pasaman Barat VI MMI dan Pasaman dengan skala intensitas V MMI yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Sementara itu, di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang, dengan skala intensitas IV MMI yaitu pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli, getaran dirasakan dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu. Kemudian di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang, dengan skala intensitas II MMI, getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. (komp)