TANJUNGPINANG (HK) – Sudah dibukanya travel bubble dan Pintu Kepariwisataan Kepri, oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo, Senin (24/1), Pemerintah Provinsi Kepri semakin yakin langkah untuk kembali menggairahkan dunia pariwisata di Provinsi Kepri.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar.
Buralimar mengungkapkan, dengan dibukanya pintu Wisatawan Mancanegara dan khususnya negara tetangga Singapura, tentunya akan mampu menghidupkan kembali dunia kepariwisataan di Kepri untuk ke depannya.
“Ya, ini salah satu angin segar untuk pariwisata Kepri. Artinya, dibukanya travel bubble dan Pintu Kepariwisataan Kepri, tentunya akan dapat menghidupkan perekonomian di masyarkat secara umum, dan pemasukkan devisa daerah dari Wisatawan Mancanegara,” ungkap Beralimar.
Disebutkannya, di saat pandemi Covid-19, dunia pariwisata Kepri ini sempat mati karena semua negara tetangga menutup pintu keluar masuk, terhadap Wisman dan warga negaranya tersebut.
“Nah, dibukanya travel bubble dan Pintu Kepariwisataan Kepri oleh Presiden RI, di Wilayah Batam, Bintan dan Singapura, harus menjadi peluang bagi Kepri untuk meningkatkan ekonomi secara seksama,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kepri.
Disebutkannya, untuk tahap awal, travel bubble telah dibuka secara terbatas agar mendorong pariwisata Kepri yang berkesinambungan, yang dimulai dari kawasan Lagoi Bintan dan Nongsa Batam, sehingga jadikan percontohan guna perkembangan pariwisata Kepri.
“Ya, dibukanya pariwisata Kepri dimulai dari kawasan Lagoi Bintan dan Nongsa Batam. Ini, kita jadikan percontohan guna perkembangan pariwisata Kepri,” ujar Buralimar.
Jika nantinya bagus, lanjut Buralimar, dengan adanya travel bubble ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kepri dari sektor kepariwisataan, serta tidak menimbulkan penyebaran Covid-19.
“Maka akan diperluas kawasannya ke daerah rovinsi Kepri lainnya,” harapnya. (Efr)