Menu

Mode Gelap
LAM Kepri Keluarkan Maklumat Terkait Kekerasan di Rempang Tantangan SDN 009 Batu Aji di Balik Semangat Mencerdaskan Generasi Muda Proyek Pengadaan Sarana Bangunan Gedung Radioterapi RSUD RAT Senilai Rp3,59 M Diduga di Mark Up UMK Tanjungpinang 2025 Ditetapkan Rp3,62 Juta Pemkab Bintan Dinilai Sukses Dukung Optimalisasi Pengelolaan ZIS Kemenangan Kontra Filipina Jadi Penentu, Indonesia Bertekad Lolos di AFF

BERITA TERKINI

Kebencian Anti-Muslim Melonjak Naik di Jerman

badge-check


					Kejahatan kebencian anti-Muslim dan serangan terhadap masjid telah meningkat secara signifikan di Jerman sejak meningkatnya konflik Israel-Hamas. Perbesar

Kejahatan kebencian anti-Muslim dan serangan terhadap masjid telah meningkat secara signifikan di Jerman sejak meningkatnya konflik Israel-Hamas.

COLOGNE (HK) – Kejahatan kebencian anti-Muslim dan serangan terhadap masjid telah meningkat secara signifikan di Jerman sejak meningkatnya konflik Israel-Hamas. Hasil ini disampaikan dalam laporan oleh organisasi Muslim terbesar di Jerman Turkish-Islamic Union for Religious Affairs (DITIB).

Sekretaris jenderal kelompok Muslim Turki Eyup Kalyon mengatakan, propaganda yang dilakukan oleh politisi sayap kanan dan liputan media yang bias mengenai perkembangan terkini telah memicu sentimen anti-Muslim di negara tersebut.

“Menurut laporan kantor anti-diskriminasi kami, telah terjadi 81 serangan terhadap masjid sejak awal tahun ini. Hampir setengahnya terjadi setelah 7 Oktober,” katanya.

Menurut Kalyon, semakin banyak masjid yang menerima ancaman rasis. Pada bagian barat laut Jerman, pelaku tidak dikenal mengirimkan pesan rasis, membakar halaman Alquran, melemparkan daging dan kotoran babi ke masjid, dan menggambar simbol Nazi di dinding beberapa masjid. Dia meminta pemerintah dan pihak berwenang untuk mengambil tindakan efektif untuk menjamin keamanan mereka.

“Kami mengharapkan negara untuk menjamin keamanan masjid-masjid kami, seperti yang diharapkan juga dilakukan pada tempat ibadah, gereja, dan sinagoga lainnya. Agar kami dapat menjalankan agama kami dengan bebas, keamanan masjid kami harus terjamin,” kata Kalyon.

Kalyon mengatakan, DITIB menerima laporan meningkatnya insiden rasis dan serangan verbal terhadap perempuan Muslim berhijab di jalanan. Dengan populasi lebih dari 84 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Perancis dengan jumlah hampir 5,3 juta penduduk Muslim.

Kondisi serupa pun sebelumnya telah dilaporkan di Amerika Serikat (AS). Center on American-Islamic Relations menyatakan peningkatan kasus yang dilaporkan banyak yang melibatkan kekerasan atau ancaman terhadap pengunjuk rasa pada demonstrasi mendukung Palestina usai 7 Oktober. Serangan dan pelecehan lain yang dilaporkan oleh kelompok tersebut ditujukan kepada orang Muslim secara acak di depan umum.

Cabang-cabang organisasi tersebut dan kantor nasionalnya telah menerima 774 laporan mengenai tindakan-tindakan yang bias antara 7 Oktober hingga 24 Oktober. Markas besar nasional mempunyai 110 laporan langsung selama periode tersebut, dibandingkan dengan 63 selama Agustus.

 

 

Sumber: Republika

Baca Lainnya

Kepri Raih Penghargaan Upakarti 2024 Lewat Toteles Bakehouse

20 Desember 2024 - 13:33 WIB

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan di Padang Terancam 9 Tahun Penjara

19 Desember 2024 - 12:17 WIB

Pengiriman 3 Ton BBM Ilegal di Jambi Digagalkan, Sopir dan Bukti Diamankan

19 Desember 2024 - 12:14 WIB

Dana KPU Langkat senilai Rp 150 Juta Dicuri, 2 Pelaku Ditangkap Polisi

19 Desember 2024 - 12:13 WIB

Kampanye di Tempat Ibadah, Bupati Pasaman Terancam 6 Bulan Penjara

18 Desember 2024 - 14:18 WIB

Trending di NASIONAL