JAKARTA (HK) – Pegiat media sosial Ade Armando menyatakan mundur dari posisinya sebagai host di Cokro TV karena dilarang mengkritik PDIP.
Hal itu awalnya disampaikan Ade melalui unggahan di media sosial Instagramnya pada Senin (7/8/2023).
Dia mengaku dilarang mengkritik PDIP karena dianggap akan mengurangi elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo.
Mantan dosen Universitas Indonesia (UI) ini bercerita larangan kritik itu telah terjadi sejak Juni 2023 lalu. Kala itu, dia membuat konten terkait kontrak politik Ganjar dan PDIP.
Bulan berikutnya, pada Juli, Ade mengatakan konten tanggapan untuk pernyataan petinggi PDIP soal PSI partai kritik yang berisik juga dilarang disiarkan.
Konten itu, kata Ade, diberi judul: lebih baik kami partai kecil berisik daripada besar tapi korup.
Saat itu, Ade merasakan tidak keberatan karena pimpinan Cokro TV mengatakan konten itu dapat merugikan Ganjar.
Ade pun menyebut terdapat sejumlah aktivis Ganjarian di tubuh Cokro TV. Adapun konten itu juga dikhawatirkan berdampak pada citra Cokro TV.
Dalam situsnya, CokroTV menyatakan bahwa Cokro TV adalah media alternatif yang menyajikan konten-konten untuk pencerdasan publik.
Disajikan dengan ringan dan menggembirakan.
Belakangan, seiring dengan makin panasnya suhu politik, Ade merasa kebebasan yang sebelumnya dimiliki host Cokro TV tak lagi ada.
“Dinyatakan bahwa Cokro ini sebuah kanal untuk memperjuangkan Ganjar. Kan saya bilang, kan saya tidak menyerang Ganjar, saya menyerang PDIP. Saya justru menganggap yang dilakukan PDIP merugikan Ganjar. Tapi tetap dikatakan enggak bisa. Ketika itu saya merasa Cokro TV telah kehilangan marwah aslinya,”ujar Ade pada Senin (7/8/2023).
“Host-host Cokro TV itu punya kebebasan. Siapa pun bisa bicara. Cuma semangat itu yang sekarang ditinggalkan oleh Cokro TV. Saya merasa ya sudah bukan tempatnya saya berada di sini.
Apalagi kemudian memang saya mendengar bahwa ada kisah-kisah yang kurang pantas saya ungkapkan mengenai policy-nya redaksi Cokro TV saat ini, keberpihakan mereka kepada PDIP itu dengan kaitannya dengan Ganjar menurut saya sudah tidak sehat. Saya memutuskan mundur,” sambung Ade.
Ade sempat menyinggung dirinya sudah lebih dari dua tahun menjadi bagian Cokro TV.
Ade menyebut pihak yang melarangnya mengkritik PDIP adalah CEO Cokro TV Nong Darol Mahmada selaku pimpinan yang memiliki otoritas.
Adapun Nong disebut didukung oleh host Cokro lain, yakni Denny Siregar, Eko Kuntadhi, dan Ahmad Sahal.
Politikus PSI ini mengaku telah mendiskusikan keinginan untuk mundur dengan pimpinan dan internal Cokro TV melalui percakapan grup WhatsApp.
Hingga pada akhirnya Minggu (6/8/2023) dia menyatakan mundur dalam percakapan itu.
Sumber: CNN Indonesia