Menu

Mode Gelap
Kapolres Bintan AKBP Yunita Stevani Dengarkan Langsung Keluhatan Masyarakat dallam Jumat Curhat Seekor Buaya Muncul di Pesisir Pantai Desa Teluk Bakau Bintan, Polisi Ingatkan Masyarakat Waspada Tingkatkan Koordinasi, Karutan Tanjungpinang Sambangi Bea Cukai Batam DPRD Kepri Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Pengawasan Orang Tua Kunci Lindungi Anak dari Dampak Media Sosial DPRD Tanjungpinang Tetapkan Lis Darmansyah – Raja Ariza sebagai Walikota dan Wakil Walikota

POLITIK

Pemprov Riau Dihujani Kritikan Anggota Dewan

badge-check


					Salah satu SDN di Pekanbaru mulai pasang pengumuman PPDB tahun ajaran 2021/2022.  - ANTARA Perbesar

Salah satu SDN di Pekanbaru mulai pasang pengumuman PPDB tahun ajaran 2021/2022. - ANTARA

Soroti Masalah Kebijakan Pendidikan.

PEKANBARU (HK) – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023 sudah semakin dekat. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, masih banyak terjadi pada proses penerimaan terutama mengenai sistem zonasi dan kekurangan kelas.

Anggota Komisi V DPRD Riau Sugianto di Pekanbaru, Senin, menyampaikan sejumlah sorotan dan kritikan kepada Pemprov Riau soal kebijakan pendidikan. Dia juga menagih janji Pemprov Riau untuk menambah tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) baru di Kota Pekanbaru, sesuai rencana pada tahun 2022 lalu.

“Masalah penerimaan siswa baru saya harapkan tidak jadi kendala lagi di kemudian hari, di tahun ini khsusunya. Kami minta tiga sekolah baru di Pekanbaru yang telah dijanjikan itu direalisasikan. Jangan beri harapan saja. Akhrinya itu hanya jadi omongan dan tidak direalisasikan,” ungkap Sugianto.

Menurut dia, apa yang telah dijanjikan oleh Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan seharusnya bisa direalisasikan. Sebab bila tidak, maka akan menjadi kebohongan publik. Selain persoalan penambahan sekolah dan kelas baru, Sugianto juga menuntut adanya perhatian Disdik Riau terhadap sekolah swasta.

“Saya sayangkan Pemprov Riau tidak memperhatikan sekolah swasta. Kalau sistem zonasi itu harusnya awalnya niatnya bagaimana sekolah negeri dan swasta sama kualitasnya. tapi tidak ada tercermin anggaran sedikitpun membantu sekolah swasta di Riau,” tuturnya.

Dari hasil kunjungan dirinya ke beberapa wilayah, ternyata sampai saat ini masih banyak anak putus sekolah. Dimana salah satu persoalannya ialah susahnya untuk masuk ke sekolah negeri karena berdasarkan zonasi dan terbatas oleh kuota. Maka dari itu, bantuan terhadap sekolah swasta menjadi salah satu solusi agar persebaran siswa bisa merata.

“Ternyata banyak sekali anak putus sekolah. Apa yang dilakukan Pemprov Riau? Mau ditarok di mana anak-anak itu nanti? Sementara swasta tidak diperhatikan dengan alasan yang tidak jelas. Sekolah negeri ini juga tidak menjamin. SMA Plus aja kebanggaan Riau tidak lolos akreditasi,” kata dia.

 

Sumber: ANTARA

Baca Lainnya

DPRD Kepri Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

16 Januari 2025 - 20:36 WIB

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri, dr. T. Afrizal Dachlan memimpin rapat penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

DPRD Tanjungpinang Tetapkan Lis Darmansyah – Raja Ariza sebagai Walikota dan Wakil Walikota

16 Januari 2025 - 19:39 WIB

DPRD Kota Tanjungpinang mengumumkan penetapan Lis Darmansyah dan Raja Ariza sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang terpilih dalam rapat paripurna

Serahkan DPA, Ansar Imbau Kepala OPD Tingkatkan Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi

13 Januari 2025 - 08:09 WIB

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyerahkan DPA Tahun Anggaran 2025 kepada para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Kepri

KPU kepri Tetapkan Ansar-Nyanyang Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri

10 Januari 2025 - 09:52 WIB

Ansar-Nyanyang resmi ditetapkan KPU Kepri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri

Sah, Cen Sui Lan – Jarmin Ditetapkan jadi Bupati Natuna Terpilih

10 Januari 2025 - 08:48 WIB

Trending di BERITA TERKINI