BATAM (HK) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau mencatat terjadi kenaikan signifikan transaksi pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh merchant.
Tahun 2020 misalnya merchant seperti UMKM yang memanfaatkan QRIS masih 52.732. Namun pada November tahun 2021 jumlah subjek pengguna transaksi digital ini naik mencapai 114.549 atau melesat sebesar 117,23%.
Untuk November 2021 kemarin, masyarakat yang memanfaatkan QRIS lewat berbagai dompet digital seperti Gopay, OVO, LinkAja sudah mencapai 6.650.096 transaksi dan itu naik sebanyak 93,47%.
“Transaksi digital ini akan terus kita dorong. Bank Indonesia pun sudah mengajak pemerintah di Kepri ini agar memanfaatkan sistem pembayaran non tunai tersebut,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau Musni Hardi K. Atmaja saat menerima manajemen Harian Umum Haluan Kepri saat bersilaturahmi ke institusi tersebut, Kamis (17/12) di Batamcentre.
Hadir dalam silaturahmi tersebut, Wakil Pimpinan Umum Haluan Kepri, Sofialdi, Pemimpin Perusahaan, Ramli, Pemimpin Redaksi, Rahmat Ghafur, Manajer Pemasaran, Syamsul dan Fotografer Evilius.
Dalam kesempatan silaturahmi dengan Haluan Kepri itu, Musni juga membeberkan berbagai perkembangan ekonomi makro dan optimistis 2022 mendatang. Menurutnya, percepatan pemulihan ekonomi harus fokus kepada dua kata kunci yakni sinergi dan inovasi.
Semua elemen paparnya, mesti berpadu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan tidak berhenti menemukan inovasi baru dalam upaya memudahkan berbagai transaksi. “Salah satunya menyiapkan diri masuk era digitalisasi. Digitalisasi memudahkan transaksi dan memperluas pasar,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Musni juga menyinggung bahwa inflasi November 2021 yang masih 2,75%. BI pun berharap inflasi pada 2022 mendatang tidak lebih pada 3-4 persen saja.
“Secara umum inflasi sangat membaik. Walau begitu, inflasi diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi. Jika inflasi terlalu rendah itu berarti ekonomi tidak jalan, jika ekonomi berjalan nilai inflasi akan naik tapi tidak boleh nilainya terlalu tinggi,” ucapnya.
Musni pun menyatakan bahwa BI mendorong perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pihaknya bakal memberi perhatian kepada UMKM yang mampu menelurkan produk bukan sekedar reseller.
“Untuk pengembangan dan peningkatan UMKM kita juga menggelar bazar, eksebisi produk baik itu offline maupun online. Seperti Kepri Virtual Expo 2020 tahun lalu,” ujarnya. (cw01)
TEKS
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau Musni Hardi K. Atmaja (tiga dari kiri) menerima kunjungan manajemen Haluan Kepri, Kamis (16/12). Terlihat, Wakil Pimpinan Umum Haluan Kepri, Sofialdi (tiga dari kanan), Pemimpin Perusahaan, Ramli (dua dari kiri) dan Pemimpin Redaksi, R. Ghafur (dua dari kanan) dan Syamsul, Manajer Pemasaran (paling kanan). EVILIUS/HALUAN KEPRI
