Menu

Mode Gelap
Angkut Jeriken BBM, Satu Sepeda Motor Hangus Terbakar di Kelurahan Batu IX BPI KPNPA RI Kawal Penangganan Dugaan Korupsi Dana Bosda di Disdikpora Lingga KPU Lingga Butuh 1.631 KPPS untuk Hari Pencoblosan di Pilkada Lingga 2024 PPDB SDIT At-Taubah Batam Hampir Capai Target Sejumlah Venue PON Aceh-Sumut Tumbang Diterjang Badai Diskominfo Natuna Gelar Kaji Serap di Diskominfo Bandung

BERITA TERKINI

Pulau Mepar Miliki Pesona Destinasi Wisata dan Sejarah

badge-check


					Pulau Mepar Miliki Pesona Destinasi Wisata dan Sejarah Perbesar

LINGGA (HK) — Pesona Desa Mepar, Kecamatan Lingga sudah tidak perlu diragukan lagi, Pulau yang merupakan pintu masuk Kabupaten Lingga yang kaya sejarah dan adat budaya. Kearifan lokal yang masih terjaga di tengah hiruk-pikuknya modernisasi saat ini.

Pulau kecil ini menyimpan sejuta cerita sejarah tantang kesultanan Lingga. Cagar budaya, meriam – meriam yang masih berdiri kokoh sebagai benteng pertahanan di masa kesultanan Lingga-Riau-Johor-Pahang, menjadi saksi bisu betapa hebatnya Pulau Mepar ini.

Berdasarkan catatan sejarah, Lingga merupakan pusat tamaddun yang cukup lama. Sekitar 113 tahun kecamatan ini menjadi pusat pemerintahan para Sultan Melayu di Daik.

Sejak 1787 sampai 1900-an, umur yang panjang dan tua menjadi sebuah pusat pemerintahan. Barulah pada tahun 1900, menjelang penghapusan kesultanan oleh Belanda, pusat pemerintahan dipindahkan ke Pulau Penyengat.

Daya tarik Pulau Mepar tak lepas dari catatan sejarah dengan adanya makam Temenggung Jamaluddin, Datok Kaya Motel, benteng-benteng pertahanan, serta cerita meriam sumbing. Lebih jauh, Daik juga dikenal sebagai negeri para Sultan atau Yang Dipertuan Besar.

Ada empat Yang Dipertuan Besar dan seorang Yang Dipertuan Muda yang bersemayam di tanah Daik. Mereka adalah Sultan Mahmud Riayat Syah III (Marhum Masjid), Sultan Abdul Rahman Syah (Marhum Bukit Cengkeh), Sultan Muhammad Syah II (Marhum Kedaton) serta Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah II serta Muhammad Yusuf Al Ahmadi, Dipertuan Muda Riau X.

“Kita mesti gencar mempromosikan semaksimal mungkin untuk wisata sejarah dan religinya disini,” kata salah satu guide Pulau Mepar.

Berkaitan dengan kearifan lokal, wisata religi yang masih dilestarikan di Mepar seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Berzanji yang sudah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia.

“Dengan semangat bersama, walaupun baru akan memulai untuk mempromosikan. Walaupun terkesan terlambat namun tidak ada cerita terlambat untuk memulainya,” ujarnya.

Selain itu wisata kuliner di Tanjung Buton dengan view gunung Daik, sudah pasti menjadi pelengkap destinasi di Desa Mepar.

Baca Lainnya

Angkut Jeriken BBM, Satu Sepeda Motor Hangus Terbakar di Kelurahan Batu IX

18 September 2024 - 17:16 WIB

BPI KPNPA RI Kawal Penangganan Dugaan Korupsi Dana Bosda di Disdikpora Lingga

18 September 2024 - 17:09 WIB

KPU Lingga Butuh 1.631 KPPS untuk Hari Pencoblosan di Pilkada Lingga 2024

18 September 2024 - 16:48 WIB

Satu Unit Mobil Rusak Parah Akibat Tertimpa Pohon Tumbang

17 September 2024 - 22:40 WIB

Polres Lingga Gelar Sertijab Sejumlah Pejabat Utama, AKBP Apri: Jabatan adalah Amanah dari Tuhan

17 September 2024 - 16:52 WIB

Trending di LINGGA