TANJUNGPINANG (HK) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri mengatakan bahwa pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi Kepri pada tahun 2022 ini bisa tumbuh dan membaik.
Hal ini disampaikan Gubernur Provinsi Kepri, H Ansar Ahmad SE MM, di Tanjungpinang, Rabu (26/1), siang.
Dikatakan Ansar, di tahun sebelumnya kondisi ekonomi Kepri sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, dan mudah-mudahan di tahun 2022 ini ekonomi secara bertahap akan pulih kembali, dan pembukaan travel bubble menjadi salah satu solusinya.
“Yang mana, kondisi ekonomi Kepri sempat berada di titik minus tiga hingga empat persen. Dan mudah mudahan di Tahun 2022 ini petumbuhan ekonomi Kepri secara bertahap akan bisa pulih kembali seperti semula,” ungkap Gubernur Kepri, Rabu (26/1), siang.
Disebutkan Ansar, penurunan pertumbuhan ekonomi di Kepri tersebut, salah satunya disebabkan karena sempat matinya sektor pariwisata Kepri yang selama ini menjadi pendongkrak ekonomi Provinsi Kepri.
“Namun, kita yakin, dengan sudah tercapainya target vaksinasi Covid-19 yang kita lakukan. Baik itu untuk lansia, di dosis pertama, kedua, hingga ketiga booster ini, bahkan vaksinasi anak tentu menjadi patokan atas dibuka kembali pariwisata di Kepri. Artinya apa, upaya membuka travel bubble pariwisata di Kepri ini kembali, tentunya akan bisa meningkatkan kembali ekonomi Kepri,” ujar Ansar.
Bahkan lanjut Ansar, dengan penurunan angka kasus aktif Covid-19 di Provinsi Kepri, serta terkait upaya pemerintah untuk bangkitkan kembali ekonomi, khususnya dari segi investasi dan industri, tentunya perlahan lahan pertumbuhan ekonomi Kepri akan meningkat dengan baik.
“Saat ini, pertumbuhan ekonomi Kepri sudah berada di posisi positif 3,0 hingga 4,5 persen. Untuk itu, Pemprov Kepri akan terus mendorong supaya perlahan-lahan pertumbuhan ekonomi di Kepri dapat terus meningkat dengan baik,” jelas Ansar lagi.
Travel Bubble Resmi Dibuka
Pemerintah resmi membuka pintu bagi wisatawan asal Singapura yang akan berlibur ke kawasan Batam dan pulau Bintan dengan mekanisme travel bubble.
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Ketua Satgas Penanganan Covid-19 No. 3 Tahun 2022 ini, tentang protokol kesehatan pelaku perjalanan luar negeri mekanisme travel bubble di kawasan Batam, Bintan, dengan Singapura (BB-S).
Surat edaran ini berlaku efektif mulai 24 Januari 2022, sampai waktu yang ditentukan kemudian.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, alasan dibukanya kedatangan tamu wisatawan asal Singapura ke kawasan Batam dan Bintan semata-mata untuk dapat mempercepat pemulihan ekonomi daerah dan nasional, melalui sektor pariwisata.
“Pembukaan sektor pariwisata yang dilakukan dibarengi dengan protokol kesehatan yang diatur sedemikian rupa, melalui sistem travel bubble yang bertujuan untuk membagi peserta ke dalam kelompok (bubble) yang berbeda,” kata Wiku, Selasa (25/1).
Mekanisme ini, kata Wiku, nantinya akan memisahkan peserta yang memiliki risiko terpapar Covid-19 dengan masyarakat umum, disertai dengan pembatasan interaksi hanya kepada orang di dalam satu kelompok atau bubble yang sama, dan ada penerapan prinsip karantina untuk meminimalisir risiko penyebaran Covid-19.
Sebelum membuka pariwisata dengan sistem bubble, pemerintah Indonesia, kata Wiku, menjamin bahwa penyelenggara wisata siap secara infrastruktur dan sistem, termasuk untuk mekanisme protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan, maupun karyawan yang bertugas di tempat. (Efr)