LINGGA (HK)- Tokoh masyarakat Kabupaten Lingga, Muhammad Ishak menilai saat ini Kabupaten Lingga membutuhkan lapangan olahraga yang representatif dan layak. Fasilitas ini nantinya akan dukung prestasi olahraga, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Fasilitas yang memadai akan menciptakan lingkungan yang optimal bagi atlet untuk berlatih dan berkompetisi, sehingga meningkatkan potensi mereka untuk meraih prestasi terbaik.
Keterbatasan anggaran Kabupaten Lingga tidak memungkinkan untuk membangun fasilitas tersebut, mengusulkan pembangunan kepada pemerintah pusat satu-satunya jalan yang dapat dilakukan. “Kabupaten Lingga memiliki Ramadan Sananta yang prestasi yang telah memberikan kontribusi bagi Indonesia. Prestasi ini dapat dijadikan argumen bagi Pemkab Lingga untuk mengusulkan. Pembangunan fasilitas olahraga yang representatif,” kata Datok Ishak (sapaan akrab Muhammad Ishak) kepada Haluan Kepri, Kamis (8/5/2025).
Dikatakan, untuk mengusulkan pembangunan fasilitas tersebut tentunya membutuhkan koordinasi yang baik dengan Pemerintah Provinsi Kepri. Gubernur Kepri dan Menteri Pemuda dan Olahraga berlatar belakang mesin politik yang sama, yakni Partai Golkar.
“Pak Gubernur Kepri dan pak menteri pemuda dan olah raga kan sama dari partai Golkar. Saya sangat yakin akan direspon dan dibfollow up,” ucap Ishak.
Meskipun begitu, dalam mmbuat usulan tentu harus ada sharing daerah, misalnya dengan menyiapkan lahan dari kabupaten, Detail Design Enggnering (DED) dari Pemprov Kepri dan dari kementrian pembangunan fisiknya.
“Pengalaman saya saat menjadi ASN bersama Pemkab Lingga mengusulkan. Pembangunan Museum Linggam Cahaya dan Balai Adat Melayu di Lingga, beberapa tahun lalu. Pembangunan museum itu, lahannya dari APBD Lingga, fisiknya dari Pemprov Kepri dan penataan dalamnya dari APBN,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua LAM Lingga ini.
Ishak menuturkan, wacana pembangunan gedung olahraga yang refrenstatif pernah disampaikan beberapa tahun lalu. Ketika itu, Ramadan Sananta baru ditarik menjadi pemain Timnas U-20.
Msyarakat Kabupaten Lingga dan Kepri tentunya sangat bersyukur memiliki anak muda yang berprestasi seperti Ramadan Sananta. Mungkin sejak negara merdeka untuk bidang olahraga baru Ramadan Sananta Putra asli Kabupaten Lingga yang berkontribusi ke tingkat Nasional.
“Kakau direnungkan dengan kondisi fasiltas olahrahrga yang sangat terbatas dan pembinaan sepak bola yang ada di Kabupaten Lingga. Tidak percaya Ramadan Sananta dapat memiliki prestasi sperti saat ini dibidang olahraga sepak bola. Kerja keras dan motivasi orang membuatnya mengujtr prestasi, bukan gampang,” pungkasnya. (tir)