TANJUNGPINANG (HK) — Wakil Walikota Tanjungpinang, Endang Abdullah akan melakukan survei lapangan dan uji petik ke beberapa keluarga yang beresiko memiliki anak Stunting hasil pendataan BKKBN.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi (rakor) terkait stunting bersama Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kelurahan Pinang Kencana, yang dilaksanakan di Aula Kantor Lurah Pinang Kencana, Selasa (1/8/2023).
“Dari data tersebut, terdapat jumlah anak yang beresiko stunting berada di wilayah Pinang Kencana. Maka untuk memastikannya, bersama TPK Pinang Kencana kita akan melakukan uji petik atau uji sampel untuk mengunjungi keluarga dimaksud,” ucapnya.
Menurutnya, ada beberapa indikator yang menentukan bahwa sebuah keluarga masuk dalam data berisiko stunting.
“Untuk itu kita akan crosscheck dan verifikasi faktual ke lapangan terhadap data yang diperoleh. Apakah memenuhi semua unsur indikator sehingga termasuk dalam data beresiko stunting dan hal ini sekaligus untuk memverifikasi data. Selain itu guna antisipasi awal untuk pencegahan dan penangananya,” ungkap Endang.
Ia juga mengapresiasi peran TPK yang telah melaksanakan tugasnya melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial kepada sasaran keluarga berisiko stunting.
“Dukungan dan peran ibu-ibu TPK sangat luar biasa dan sangat berdampak pada penurunan jumlah stunting di wilayahnya. Dengan adanya TPK yang langsung turun ke rumah warga dan bekerjasama dengan puskesmas dan posyandu segera mengambil langkah penanganannya, untuk itu sudah sepatutnya di apresiasi,” tambahnya.
Endang berharap kepada TPK yang merupakan ujung tombak dalam upaya percepatan penurunan resiko stunting untuk dapat melaksanakan pendampingan keluarga dan melayani keluarga beresiko stunting.
“Diharapkan TPK mampu menumbuhkan semangat dalam meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan pendampingan keluarga dan melayani keluarga berisiko stunting demi tercapainya zero stunting di Kota Tanjungpinang,” pungkasnya.
Disebutkan data beresiko stunting di Tanjungpinang ada sebanyak 8.418.
“Nah hari ini kita cek di Kelurahan Pinang Kencana data resikonya 4.573. Tapi itu baru resiko, belum bisa dikatakan stunting, karena ada beberapa indikator yang masuk dalam kategori stunting,” jelasnya.
Dengan demikian, dengan adanya data dari BKKBN itu, pihaknya menginstruksikan kepada Kelurahan Pinang Kencana agar bisa bekerjasama dengan puskesmas, serta TPK untuk melihat langsung sample dilapangan tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya bersama jajaran yang berkaitan akan melakukan ikhtiar dalam melakukan verifikasi pendataan. (cw01)







