Menu

Mode Gelap
Jadikan Rasulullah Sebagai Teladan, SMK dan MTS Hang Nadim Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H Sekretaris DPRD TPI Diperiksa Jaksa Terkait Tindak Lanjut Perkara Dugaan Korupsi Sektor Perizininan Sering Jadi Sorotan, Pemko Batam Laksanakan Bimtek Service Excellent Revitalisasi Mesjid Agung Rampung, Muhammad Rudi Undang Warga Batam Hadiri Peresmian Revitalisasi Masjid Agung Renovasi Gedung Gonggong Tahun Ini “DIBATALKAN” Dengarkan Curhat dan Tampung Aspirasi, Aunur Rafiq Dialog dengan Masyarakat Tanjungpinang

BERITA TERKINI

Jelang Musim Penyakit DBD, Warga Natuna Diimbau Waspada

badge-check


					Jelang Musim Penyakit DBD, Warga Natuna Diimbau Waspada Perbesar

NATUNA (HK) ─ Hingga Agustus 2023 ini kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Natuna masih nihil. Pasalnya kasus penyakit mematikan itu biasanya terjadi di musim penghujan atau tepatnya diakhir hingga awal tahum.

Namun begitu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang merupakan pembawa virus dengue tersebut karena kasus itu selalu terjadi setiap tahunnya di Natuna.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah mengatakan, biasanya penyakit DBD ditemukan saat musim penghujan dan panas karena populasi nyamuk meningkat di musim tersebut.

“Kasus DBD di Natuna masih nihil. Penyakit itu biasanya ada di musim penghujan dan panas karena populasi nyamuk meningkat,” ujar Hikmat Aliansyah, Rabu (23/8/2023).

Ia menjelaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit DBD yakni host (orang), agent (virus dengue), dan vektor (nyamuk).

“Kalau salah satu faktornya tidak ada, maka tidak terjadi penyakit DBD,” katanya.

Hikmat memaparkan, biasanya penyakit DBD ditandai dengan demam lebih dari tiga hari. Saat mengalami gejala tersebut, pasien harus dibawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk ditangani terlebih dahulu.

Selain itu, pencegahan DBD bisa diupayakan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM). Upaya itu dikenal dengan istilah 3M (menguras, menutup, dan mengubur) dan menggunakan kelambu saat tidur serta pakai obat anti nyamuk oles untuk anak-anak.

“Kita bisa lakukan PSM atau 3M plus pakai kelambu saat tidur dalam mencegah DBD. Kalau ada pasien positif DBD, kita akan berkunjung ke rumah dan berikan Abate serta fogging (pengasapan). Tapi fogging itu tidak boleh sering karena nyamuk bisa kebal,” katanya.

Menurutnya, Bunguran Timur merupakan wilayah yang sering terjadi penyakit DBD di Kabupaten Natuna. Namun terkadang bisa juga terjadi di wilayah lainnya.

Di samping itu, kasus penyakit DBD di Kabupaten Natuna pernah meningkat di Tahun 2018. Ada sekitar 30 pasien positif DBD yang berasal dari semua Bunguran, Pulau Tiga, dan lainnya.

“Biasanya kita cuma dua atau tiga kasus aja. Tapi tahun 2018 pernah meningkat sekitar 30 kasus dari semua Bunguran dan Pulau Tiga,” paparnya. (fat)

Baca Lainnya

Sekretaris DPRD TPI Diperiksa Jaksa Terkait Tindak Lanjut Perkara Dugaan Korupsi

13 September 2024 - 12:01 WIB

Revitalisasi Mesjid Agung Rampung, Muhammad Rudi Undang Warga Batam Hadiri Peresmian Revitalisasi Masjid Agung

13 September 2024 - 10:38 WIB

Renovasi Gedung Gonggong Tahun Ini “DIBATALKAN”

13 September 2024 - 10:21 WIB

Tim Sepak Takraw Kepri Raih Perunggu di PON XXI Aceh-Sumut

13 September 2024 - 09:53 WIB

Dalam Rangka Kunjungan Kerja, Gubernur Kepri Salurkan Sejumlah Bantuan di Bunguran Utara

12 September 2024 - 13:38 WIB

Trending di BERITA TERKINI