TANJUNGPINANG (HK) – Wakil walikota Tanjungpinang, Endang Abdullah memimpin rapat koordinasi dan evaluasi berisiko stinting di Tanjung Ugat, Tanjungpinang, Kamis (4/8/2023).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam Rakor itu, Wakil Walikota mengungkapkan dalam hal ini mendiskusikan dengan Tim Pelaksana Kegiatan (TPI) baik di Kelurahan maupun Kecamatan untuk mengatasi dan mengantisipasi resiko stunting di Kota Tanjungpinang.

“Kita bersama teman-teman TPK Kelurahan dan Kecamatan dalam rangka mengatasi serta mengantisipasi resiko stunting yang ada di Kota Tanjungpinang. Karena terdata resiko stunting di Kota Tanjungpinang karena di dukung beberapa indikator yang mendukung untuk resiko stunting sekarang ini sebanyak 8.418,” jelasnya.

Dari angka tersebut Pemko Tanjungpinang melakukan pengecekkan pada Masing-masing Kelurahan salah satunya pada Kelurahan Tanjung Unggat dengan memiliki 279 Keluarga resiko stunting. Setelah itu baru dilihat apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi agar tidak terjadinya stunting.

“Karena semua sudah dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga, Pil KB, Kelurahan dan Ibu-Ibu PKK. Kita hanya ingin melihat apakah menurunkan stunting atau tidak. Tapi kalau stunting di Tanjung Unggat hanya ada Bayi di bawah usia (Baduta) sebanyak 8 orang,” ungkapnya.

Dari jumlah 8 orang itu, sebut Endang Abdullah melanjutkan saat ini sedang dilakukan intervensi dengan pemberian makanan tambahan sekaligus pola gizinya. Ia bersyukur dalam penanganan stunting saat ini sudah semakin menurun dengan perlakuan khusus serta melakukan evaluasi setiap satu bulan sekali.

“Alhamdulillah semakin hari makin menurun karena ada perlakuan itu, dan juga setiap satu bulan sekali kita evaluasi ternyata intervensi yang kita berikan kepada Baduta yang stunting ada peningkatan seperti kenaikan tinggi dan berat badan,” ungkapnya lagi.

Pada kesempatan yang sama, Camat Bukit Bestari Husain Al hamid mengatakan terkait penanganan stunting di wilayah Kecamatan Bukit Bestari bukit Bestari beresiko stunting sudah berjalan di lapangan sesuai dengan program – program yang sudah di arahkan kepada tim pendamping penanganan stunting dari Pemerintah Kota Tanjungpinang dan sudah ada perubahan untuk anak-anak stunting di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Bukit Bestari.

“Walaupun masih terdapat beberapa kendala pada saat turun lapangan oleh tim pendampingan. Namun dari kendala – kendala ini sudah di lakukan beberapa inovasi dalam penanganan stunting di wilayah Kecamatan Bukit Bestari,” terang Husain.

Adapun program yang dimaksud Camat Bukit Bestari tersebut terdapat 4 program yang telah dilakukan dalam penanganan stunting yakni:

1. Penyuluhan stunting oleh kader-kader posyandu dan PKK di tiap RW
2. Pemberian makanan kepada anak stunting 3x sehari dengan pemanfaatan pihak keluarga, sehingga adanya perhatian khusus kepada anak-anaknya.
3. Pengawasan atau pemantauan secara rutin.
4. Laporan secara rutin dalam group WA khusus tim pendamping. (CW07)

Comments are closed.