Menu

Mode Gelap
BRI Siap Dukung Peningkatan Fasiltas Rutan Tanjungpinang Katalog Elektronik Versi 6.0 untuk Efisiensi Proses Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Diluncurkan Pemkab Natuna Matangkan Persiapan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Baru SDS Yos Sudarso III Perjalanan Panjang Menuju Pendidikan Berkualitas di Tanjung Uncang MTs Negeri 3 Batam Resmi Dinegerikan Polres Bintan Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektar, Dukung Swasembada Pangan 2025

POLITIK

Demokrat dan Nasdem Buka Peluang Koalisi 2024

badge-check


					Surya Paloh bertemu AHY. Perbesar

Surya Paloh bertemu AHY.

JAKARTA (HK) – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Selasa (29/3). Pertemuan yang digelar di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, berlangsung dua jam. Usai pertemuan, AHY mengaku peluang koalisi pada Pemilu 2024 menjadi salah satu topik pembicaraan.

“Ya (membicarakan koalisi), kami tentu membuka peluang itu. Saling membuka peluang. Nasdem membuka peluang, Demokrat membuka peluang,” ujar AHY, Selasa (29/3). AHY mengeklaim, Demokrat dan Nasdem, memiliki visi kebangsaan yang sama. Persamaan tersebut menjadi langkah awal terbukanya peluang koalisi di kontestasi nasional yang lebih besar.

“Jelas kami memiliki kesepakatan kalau memang banyak titik temunya dibanding perbedaannya. Kita juga punya visi-misi serupa, tentunya sangat terbuka peluang untuk berkoalisi,” ujar AHY.

Kendati demikian, AHY menyebut pertemuan antara Partai Demokrat dan Partai Nasdem belum membahas sosok calon presiden yang akan diusung. “Kita belum bicara sejauh itu, itu juga kita hindari untuk terlalu pagi kita berbicara yang saling seolah-olah mengunci. Karena itu semua banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan diukur,” kata AHY.

Ia menuturkan, pertemuan kemarin membahas tiga hal, pertama adalah soal usulan penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang digulirkan segelintir elite partai politik. “Isu belakangan ini yang menjadi sorotan luas rakyat indonesia, tentang isu penundaan pemilu, dan juga ancaman lain yang bisa mengorbankan semangat demokrasi dan amanah reformasi,” ujar AHY.

Kedua, Partai Demokrat dan Partai Nasdem mencari solusi terbaik untuk masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Tujuannya adalah untuk menghadirkan kebijakan yang terbaik untuk rakyat. “Terakhir, tentu tadi yang disampaikan oleh beliau (Surya Paloh) adalah bagaimana melihat politik ke depan. Berbicara Pemilu 2024 tentunya tidak terlepas dari seberapa baik komunikasi yang dijalankan antar partai politik,” tutur AHY.

AHY juga menyampaikan bahwa kedua pihak membuka ruang diskusi untuk menghadapi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. Ia mengutip pernyataan Surya Paloh dalam pertemuan tersebut, bahwa kedua partai memiliki perbedaan dan lebih banyak persamaan.

Kesamaan tersebut dinilainya menjadi jalan antara Partai Demokrat dan Partai Nasdem untuk bekerja sama. “Saya rasa ini menjadi perhatian semua parpol. Kita tahu bicara peta politik tersebut tidak terlepas dari realitas PT 20 persen, Nasdem punya kekuatan, Demokrat juga demikian punya kekuatan, kita cari ruang kolaborasinya,” ungkapnya.

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyebut adanya kesepakatan dengan Partai Demokrat ntuk menghadapi Pemilu 2024. Kedua partai disebutnya memiliki visi kebangsaan yang sama. “Pastinya Nasdem dan Demokrat telah terjadi kesepakatan. Kesepakatan untuk melakukan persiapan menghadapi Pemilu 2024,” ujar Ali.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa ihwal koalisi untuk Pemilu 2024 masih sangat cair. Partai Nasdem pun tak menutup pintu koalisi dengan partai selain Partai Demokrat. “Semua partai masih dinamis, yang pasti bahwa Demokrat Nasdem sama-sama partai politik yang punya visi kebangsaan yang sama. Sehingga peluang untuk melakukan koalisi pada pemilu semua terbuka,” kata Ali.

Terkait nama calon presiden untuk 2024, Partai Nasdem juga masih sangat terbuka dengan sosok-sosok yang berpotensi. Adapun kesepakatan dengan Partai Demokrat belum membicarakan hal tersebut. “Itu masih terlalu jauh, masih terlalu cair, karena seperti dikatakan AHY kita tidak mau mengunci itu, akan masih banyak figur-figur baru,” imbuhnya.

Sumber : Republika.co.id

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Katalog Elektronik Versi 6.0 untuk Efisiensi Proses Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Diluncurkan

21 Januari 2025 - 18:39 WIB

Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat menyerahkan cinderamata kepada Kepala LKPP, Hendrar Prihadi di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (21/1)

Pendataan Non-ASN Dipastikan Tuntas 100 Persen

20 Januari 2025 - 22:13 WIB

Sekda Tanjungpinang Zulhidayat

Pemko Usulkan Tiga Ranperda ke DPRD Tanjungpinang

20 Januari 2025 - 22:10 WIB

Sekda Tanjungpinang Zulhidayat saat menyampaikan usulan ranperda dalam paripurna DPRD Tanjungpinang

Dewan Tolak Kenaikan Tarif Pas Pelabuhan Sepihak

20 Januari 2025 - 22:06 WIB

Suasana RDP antara DPRD Kota Tanjungpinang dengan Pelindo I Regional I Tanjungpinang, Senin (20/1)

DPRD Kepri Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

16 Januari 2025 - 20:36 WIB

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri, dr. T. Afrizal Dachlan memimpin rapat penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih
Trending di BERITA TERKINI