TANJUNGPINANG (HK) – Gubernur Provinsi Kepri, H Ansar Ahmad SE MM, terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, khususnya dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pusat agar memisahkan data Covid-19 Pekerja Migran Indonesia (PMI), dengan data Covid-19 masyarakat di Kepri.
Pasalnya, hingga saat ini dengan dimasukkannya data Covid-19 PMI tersebut membuat Provinsi Kepri masuk menjadi daerah yang memiliki lonjakan kasus, Pandemi Covid-19.
“Padahal untuk kasus konfirmasi Covid-19 sendiri di Kepri sudah menurun, sampai nol kasus sejak beberapa bulan ini. Namun berdasarkan data nasional ada banyak kasus,” ujar Ansar.
Ansar khawatir dengan di masukan data Covid-19 PMI yang dipulangkan melalui beberapa pelabuhan di Kepri membuat kondisi Kepri yang sudah mulai membaik ini kembali sulit.
“Khususnya dimata internasional, apalagi kita ingin kembali membuka sektor pariwisata Kepri yang mati akibat pandemi,” kata Ansar.
Gubenur Kepri ini menyayangkan dengan adanya penambahan kasus Covid-19 yang dimasukkan ke dalam data Kepri membuat Kepri menjadi level Covid-19 yang meningkat.
“Untuk itu, kita harap data Covid-19 PMI tersebut dibedakan agar tidak meninggalkan citra buruk bagi Provinsi Kepri yang mulai membaik ini,” tegas Ansar.(Efr)