Menu

Mode Gelap
Ramadan 1446 H,HARRIS Resort Waterfront Batam Hadirkan Promo Early Kedai Desa Ramadan Jilid 3 Lagi, Kejari Anambas Tahan Kontrakan Proyek Pembangunan Puskesmas sebagai Tersangka Korupsi Pendataan Non-ASN Dipastikan Tuntas 100 Persen Pemko Usulkan Tiga Ranperda ke DPRD Tanjungpinang Dewan Tolak Kenaikan Tarif Pas Pelabuhan Sepihak WNA Malaysia Ditangkap di Bintan, Bawa Senpi Hendak Dijual di Tanjungpinang

NASIONAL

1.000 Hektare Lahan Pertanian di Inhil Terancam Mati

badge-check


					Kondisi lahan perkebunan salah seorang masyarakat di Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir yang terdampak banjir.  - ANTARA Perbesar

Kondisi lahan perkebunan salah seorang masyarakat di Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir yang terdampak banjir. - ANTARA

Diduga Akibat Air Kiriman PT SAGM.

TEMBILAHAN (HK) – Sebanyak 1.000 hektare lahan perkebunan dan pertanian milik masyarakat Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir, terancam mati akibat dampak operasi PT Setia Agrindo Mandiri (SAGM).

Kepala Desa Kuala Sebatu, Budi Rabu mengatakan ribuan lahan pertanian masyarakat terkena imbas diduga dari air kiriman PT SAGM, akibatnya 1.500 dari tiga ribu jumlah penduduk di desa tersebut kehilangan mata pencarian.

“Jumlah penduduk di desa kami sebanyak tiga ribu jiwa. Diperkirakan sekitar 1.500 masyarakat yang terkena imbas banjir itu sendiri,” ucap Budi melalui sambungan seluler.

Tidak hanya Desa Kuala Sebatu, dikatakan Budi, sejumlah desa yang berbatasan langsung dengan kawasan industri PT SAGM juga terdampak seperti desa Pasir Mas dan Desa Sialang Panjang.

“Desa kami berbatasan langsung di hulu dan hilir perusahaan. Selain Kuala Sebatu, Desa Pasir Mas dan Sialang Panjang juga terdampak,” tutur Budi.

Budi juga mengatakan, banjir yang terjadi tidak hanya berimbas pada lahan pertanian tapi juga masyarakat di desa Kuala Sebatu karena banjir menggenangi jalan poros hingga area pemukiman masyarakat.

Saat ini, kata dia, tinggi muka air yang merendam lahan perkebunan masyarakat mencapai satu meter. Dia khawatir kondisi banjir akan lebih tinggi mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.

“Tinggi banjir bervariasi. Saat ini sudah mencapai satu meter. Belum tau nanti karena ini baru masuk musim penghujan,” ucapnya.

Budi mengungkapkan permasalahan banjir di desa Kuala Sebatu bukanlah hal yang baru karena sudah terjadi sejak lima tahun terakhir, namun sampai saat ini belum ada solusi untuk masyarakat.

Selaku Kepala Desa Kuala Sebatu, Budi berharap adanya kepastian dari pemerintah setempat untuk menuntaskan permasalahan banjir yang menggenangi desa yang dipimpinnya sehingga masyarakat dapat kembali produktif dengan bertani dan berkebun kembali. (ant)

Baca Lainnya

Ramadan 1446 H,HARRIS Resort Waterfront Batam Hadirkan Promo Early Kedai Desa Ramadan Jilid 3

20 Januari 2025 - 23:59 WIB

Lagi, Kejari Anambas Tahan Kontrakan Proyek Pembangunan Puskesmas sebagai Tersangka Korupsi

20 Januari 2025 - 23:02 WIB

Tersangka Jl selaku Kuasa Direktur CV Samudera Jaya Perkasa (CV SJY) kontraktor pembangunan Puskesmas Kecamatan Siantan Selatan, saat digiring Kasi Intel Kejari Anambas, Bambang Wiratdany, SH MH saat dilakukan penahanan, Senin (20/01/2025)

Pendataan Non-ASN Dipastikan Tuntas 100 Persen

20 Januari 2025 - 22:13 WIB

Sekda Tanjungpinang Zulhidayat

Pemko Usulkan Tiga Ranperda ke DPRD Tanjungpinang

20 Januari 2025 - 22:10 WIB

Sekda Tanjungpinang Zulhidayat saat menyampaikan usulan ranperda dalam paripurna DPRD Tanjungpinang

Dewan Tolak Kenaikan Tarif Pas Pelabuhan Sepihak

20 Januari 2025 - 22:06 WIB

Suasana RDP antara DPRD Kota Tanjungpinang dengan Pelindo I Regional I Tanjungpinang, Senin (20/1)
Trending di BERITA TERKINI