BATAM (HK) – Modal pengembangan kawasan Rempang Galang Kota Batam oleh PT Makmur Elok Graha yang ditaksir mencapai 381 triliun atau hampir setara dengan pembangunan Ibu Kota Baru (IKN).
Pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) sendiri membutuhkan biaya sebesar Rp466 triliun.
Jika membandingkan besaran proyeksi APBN 2023, maka investasi pengembangan kawasan ini seperlima nilai APBN 2023 yang mencapai 2.463 triliun.
Badan Pengusahaan (BP) Batam sendiri telah merilis perjanjian pengembangan kawasan Rempang-Galang.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sendiri telah menetapkan SK terkait perubahan kawasan hutan sekitar 7.560 hektare, sementara Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) telah menetapkan SK Hak Pengelolaan Lahan (HPL) secara bertahap.
“Diharapkan investasi PT MEG ini bisa mencapai Rp 381 triliun dengan pekerja langsung 306 ribu orang. Tentunya kita berharap di tahap pertama bisa selesai Rp 29 triliun. Jadi 50% dari Rp 50 triliun itu bebannya MEG.” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Airlangga berharap, Kepala BP Batam mampu mengawal realisasi investasi yang ada serta menjadikan Kota Batam sebagai pusat investasi di Indonesia.
“Kalau dilihat dari Singapura, saya ingin Batam menyala. Jadikan Batam sebagai pusat investasi negeri,” kata dia.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam menyambut baik rencana investasi kawasan Rempang Galang oleh PT MAG.
katanya, investasi tersebut memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Batam.
Apalagi kalau dilihat investasi yang akan digelontorkan PT MEG relatif sangat besar,” ujarnya.
Rafki pun menyebut, pengembangan Rempang Galang bisa menyelesaikan pengangguran di Kota Batam. Apalagi proyeksi penyerapan tenaga kerja mencapai 306 ribu orang.
Potensi penyerapan tenaga kerja hampir separuh penduduk Batam. Angka penyerapan ini tenaga kerja jauh melebihi angka pengangguran di Batam yang berkisat 81.000 orang. (ghafur)