RWANDA (HK) – Wabah virus Marburg di Rwanda telah menelan korban jiwa, dengan delapan orang dilaporkan meninggal akibat infeksi tersebut. Kementerian Kesehatan Rwanda mengonfirmasi adanya 26 kasus infeksi virus Marburg hingga Selasa, (01/10/2024).
Menteri Kesehatan Rwanda, Sabin Nsanzimana, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas sehari-hari seperti biasa. “Kami telah mengidentifikasi semua area penyebaran virus dan sedang melakukan tindakan yang tepat,” ujar Nsanzimana di platform X.
Virus Marburg adalah penyakit demam berdarah yang sangat menular, dan masih satu keluarga dengan virus Ebola, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Virus ini ditularkan dari kelelawar buah ke manusia, dan penyebarannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Selain itu, virus Marburg juga dapat menular melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi, seperti meja, lantai, atau fasilitas publik lainnya yang sering digunakan banyak orang.
Pemerintah Rwanda saat ini tengah memperkuat langkah-langkah pengendalian penyebaran virus, termasuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan pencegahan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Sumber: Media Indonesia