BUKITTINGGI (HK) – Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi melaksanakan wisuda angkatan IX, dengan jumlah wisudawan sebanyak 627 orang dari 5 Fakultas yang ada di UIN Bukittinggi, Kamis (24/4/2025).

 

Yaitu dari Fakultas Syariah sebanyak 70 orang wisudawan, Fakultas Tarbiyah Ilmu Kependidikan sebnayak 173 orang wisudawan, Fakultas Ekonimi dan Bisnis Islam sebanyak 297 wisudwan, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwan sebanyak 77 orang dan dan Pascasarjana sebanyak 10 orang.

 

Pada wisuda angkatan IX ini UIN Bukittinggi mewisuda mulai dari program sarjana strata 1, 2 dan 3, karena saat ini UIN Bukittinggi telah memiliki program sarjana strata 1, 2 dan 3 tersebut.

 

Program studi yang S3 yang ada di UIN Bukittinggi yaitu Prodi Pendidikan Agama Islam, Ilmu Syariah dan Filsafak Akidah Islam, disamping program studi S2 Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa Inggris, Hukum Islam, Akidah Filsafat Islam dan Ekonomi Syariah.

 

Untuk Program Studi S1 yang ada di UIN Bukittinggi adalah Program Studi Hukum Keluarga Islam, Hukum Ekonomi Syriah, Hukum Tata Negara dan Hukum Pidana Islam semuanya berada di Fakultas Syariah.

 

Sedangkan di Fakultas Tarbiyah yaitu Ilmu Keguruan ada Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan Teknik Informatika Komputer, Bimbingan Konseling, Statistika, Matematika dan Informatikan ditambah Program Pendidikan Profesi guru (PPG).

 

Prodi Strata 1 yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam adalah Prodi Ekonomi Islam, Perbankan Syaraih, Akutansi Syariah, Parwisata Syarian, Manajemen Haji dan Umrah, Manajemen Syariah dan Bisnis Digital.

 

Pada Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, ada tersedia Prodi Sosiologi Agama, Sejarah Peradaban Islam, Kepenyiaran Islam, Akidah Filsafat Islam, Ilmu Hadis dan Ilmu Alquran dan Tafsir.

 

Rektor UIN Bukittinggi Prof. Silfia Hanani, M.Si mengatakan, dari segi akreditasi UIN Bukittinggi telah terakreditasi unggul dari BAN PT semenjak tahun 2024 yang lalu dan diikuti pula oleh akreditasi Prodi yang unggul dan baik sekali.

 

“Keberadaan akreditas UIN yang unggul ini sebagai bentuk pertanggungjawaban daripada civitas akademika UIN Bukittinggi sebagai sebuah kampus yang memiliki repreantif dalam melaksanakan pendidikan tinggi,” kata Silfia Hanani.

 

Dikatakan Silfia Hanani, saat ini UIN Bukittinggi sudah memiliki jumlah mahasiswa sekitar 12 ribu dengan dosen pengajar telah memiliki pendidikan pada umumnya S3, dengan jumlah dosen 204 PNS orang dan 77 orang tenaga kependidikan.

 

Di samping itu, juga dari tahun ke tahun jumlah dosen bergelar guru besar juga bertambah, sehingga pada tahun 2025 pada wisuda angkatan IX ini UIN bukittinggi sudah memiliki 12 Guru Besar dengan berbagai kepakaran dan disipling keilmuan.

 

Guru besar UIN Bukittinggi yang dua belas ini adalah, Prof. Ridha Ahida, M.Hum, Prof. Silfia Hanani, M,Si, Prof. Syafwan Rozi, M.Ag, Prof. Zulfani Sesmiarni, M.Pd, Prof. Ismail, M.Ag.

 

Prof. Nunu Burhanuddin, M.Ag, Prof, Busyro, M.Ag, Prof. Ayari, M.Si, Prof. Hesi Eka Putri, Prof. Iiz Muddin, M.Ag, Prog. Novi Hendri, M.Ag dan Prof, Nofiardi, M.Ag.

 

“Diantara guru besar ini, ada menjadi pakar pemikiran Islam, sosiologi, Hukum Islam, Enomi Islam, Pendidikan, dan Pakar dalam bidang harmonisasi dan moderasi beragama,” ucapnya.

 

Dengan adanya perkembangan jumlah guru besar ini lanjutnya, menjadi penunjang terhadap kemajuan UIN Bukittinggi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan.

 

Disamping memperkuat keberadaan UIN Bukittinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas dan memiliki program-program tridharma perguruan tinggi yang berdampak terhadap kemajuan kehudupan masyarakat.

 

Semua guru besar UIN Bukittinggi, telah bergerak menabur manfaat yang luar biasa, baik di dalam kampus maupun di luar kampus, sehingga UIN Bukittinggi secara langsung atau tidak langsung telah menebarkan bibit-bibit kemanfaatan secara luas di luar kampus disamping di dalam kampus sendiri.

 

Juga semakin memperjelas kontribusi UIN Bukittinggi sebagai perguruan tinggi agama yang harus mejembatani umat-masyarakat menyelesaikan permasalahan-permasalanan yang berkembang.

 

“Disamping itu menjadi pakar dalam bidangnya dosen UIN Bukittinggi juga telah dipercaya menjadi pemimpin dalam berbagai organisasi kemasyarakat, misalnya saat sekarang dosen UIN Bukittinggi ada yang dipercayai menjadi ketua MUI baik di kabupten Agam maupun di Kota Bukittinggi dan setersunya. Ini sebagai bentuk kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap UIN Bukittinggi,” tuturnya. (r/dam)

 

 

Share.
Leave A Reply