BATAM (HK) — Cara setor tunai menggunakan mesin ATM setor tunai sangat membantu setiap nasabah bank, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu dan tidak ingin berlama-lama mengantri di dalam kantor bank saat ingin melakukan setor tunai langsung kepada teller.
Tetapi, bagaimana jika mesin ATM setor tunai yang Anda gunakan tiba-tiba mengalami error? Uang yang telah Anda masukkan telah disedot oleh mesin, namun saldo di rekening tabungan Anda tidak bertambah?
Hal itu dialami Diah (35), salah seorang nasabah BTN Syariah, yang hendak melakukan setor tunai di BTN konvensional melalui mesin ATM senilai Rp 2.5 juta dengan pecahan uang 100 ribuan. Namun, mesin ATM tersebut mengalami error pada Rabu (4/10/2023).
Sementara seminggu sebelumnya, Diah telah melakukan penyetoran uang menggunakan mesin yang sama tanpa adanya masalah, ujar Diah menjelaskan.
Setelah uang dimasukkan dan disedot oleh mesin tanpa satu lembar uang pun ditolak, struk bukti setor tunai pun keluar.
Namun, setelah Diah memeriksa saldo, ternyata jumlahnya tetap sama dan tidak bertambah.
“Saya sudah dua kali membuat laporan, pertama ke BTN Konvensional dan sekarang harus membuat laporan lanjutan ke BTN Syariah, bahkan sebelumnya saya sudah menghubungi call center,” kata Diah mengeluhkan pelayanan yang rumit dan lambat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Unit Customer Service (CS) Leni mengatakan bahwa kelengkapan dokumen berupa foto KTP, fotokopi buku tabungan, dan ATM diperlukan untuk membuat laporan hingga proses selesai. “Hasilnya perlu ditunggu maksimal 20 hari kerja,” kata Leni.
Sebenarnya, transaksi setor tunai yang dilakukan melalui mesin ATM tersebut telah berhasil karena struknya sudah keluar. Namun, karena jaringannya sedang terganggu, data transaksi tersebut tidak dapat terkirim ke server pusat bank BTN.
Leni juga menyampaikan bahwa banyak pemilik rekening yang mengalami hal serupa di mana saldo mereka tidak bertambah setelah melakukan transaksi melalui mesin ATM.
Ia menyarankan lebih baik pergi ke teller untuk melakukan setoran tunai daripada melalui mesin ATM, untuk menghindari kesalahan server, terutama jika jenis BTN-nya berbeda, yaitu BTN konvensional dan BTN syariah, meskipun keduanya berasal dari satu lembaga yang sama. (CW03)