KARIMUN (HK) – Sebanyak 12 Pekerja Migran Indonesia (PMI), non prosedural (Ilegal), diamankan oleh Tim F1QR Lanal Tanjungbalai Karimun (TBK) di sekitar perairan Pulau Asam, Karimun, Jumat malam kemaren.
Selain itu, tim juga mengamankan 2 awak speedboat yang mengangkut 12 PMI ilegal dari Malaysia tersebut. Rencananya, mereka akan dibawa ke Tanjungbatu, Kundur sebelum dipulangkan ke daerah asalnya, Nusa Tenggaran Barat (NTB).
Komandan Lanal (Danlanal) TBK, Letkol Laut (P) Anro Casanova mengatakan, keberhasilan Tim F1QR menggagalkan upaya penyelundupan PMI ilegal tersebut, berkat informasi dari masyarakat.
“Keberhasilan tersebut berkat informasi dari masyarakat bahwa akan ada pengiriman PMI non prosedural ke Malaysia tujuan Tanjungbatu,” ujar Anro saat konferensi pers di Mako Lanal TBK, Minggu (17/11/2024) siang, di Mako Lanal TBK
Diterangkan Letkol Anro, begitu pihaknya menerima informasi terhadap adanya speedboat yang mengangkut PMI ilegal, maka tim F1QR segera melakukan penyekatan menggunakan unsur Patkamla di beberapa titik, yang dianggap akan digunakan sebagai jalur perlintasan kegiatan ilegal tersebut.
Setelah beberapa saat Tim F1QR melakukan penyekatan, sekitar pukul 23.30 Wib Tim F1QR Lanal TBK mendengar suara Speed Boat dengan mesin besar dari arah Pontian Malaysia. Selang berapa lama, imbuhnya, siluet speedboat tersebut terlihat Tim F1QR Lanal TBK dan langsung dilakukan pengejaran.
“Tim kemudian mengejar speedboat tersebut yang mencoba untuk melarikan diri dengan merubah rubah arah haluan bermanuver dan bahkan mereka hampir mencelakakan Tim F1QR Lanal TBK,” jelas Anro.
Lalu, imbuhnya, sekitar 20 menit kemudian, tim berhasil memberhentikan speedboat tersebut tepatnya di perairan Pulau Asam. Setelah dapat dihentikan, kata Danlanal TBK, ditemukan barang bukti (BB), 12 orang PMI non prosedural dan 2 orang awak speedboat yang terdiri dari tekong dan ABK.
“Keberhasilan tersebut merupakan kerjasama taktis antara Lanal TBK dengan Satpolairud Polres Karimun dan instansi terkait yang berada di Karimun serta peran masyarakat dalam memberikan informasi tentang kegiatan penyelundupan PMI secara non prosedural,” terangnya.
Danlanal mengucapkan terima kasih karena keberhasilan itu atas implementasi penekanan KASAL, Laksamana TNI Muhammad Ali dan Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono.
Kedua pimpinan TNI AL itu juga menekankan, agar seluruh personel TNI AL mendukung penuh salah satu diantara agenda besar 100 hari kerja Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam mencegah segala bentuk kegiatan ilegal.
“Khususnya yang dilakukan lewat laut, terutama yang berada di wilayah perbatasan RI dengan negara tetangga lainnya, dan terkhusus di wilayah perairan sekitar Karimun, Provinsi Kepri ini,” tegas Danlanal TBK. (gkr)