BATAM (HK) – Untuk menekan angka kecelakan yang melibatkan kalangan pelajar atau Gen Z, ratusan guru se Provisi Kepri, mengikuti Dieminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL), yang diinisiasi oleh Jasa Raharja. Melalui diseminasi tersebut diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan perilaku tertib berlalu lintas.
Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL), tersebut, akan diterapkan pada kurikulum mata pelajaran pada tingkat pelajar SD, SMP, dan SMA, di wilayah Provinsi Kepri, Rabu (31/7/2024).
Kasubdit Standar Cegah dan Tindak Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol. Arief Bahtiar, SIK, MM, menyampaikan bahwa, fenomena kecelakaan berlalu lintas di jalan raya yang terus meningkat, harus dan terus menjadi perhatian bersama. Sehingga, diperlukan sebuah solusi untuk mengatasinya secara masif.
“Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas bertujuan untuk menyebarkan informasi dan menciptakan kesamaan persepsi tentang pentingnya pendidikan lalu lintas di kalangan pendidik dan pelajar si setiap sekolah,” kata Kombes Pol. Arief Bahtiar, disela sela kegiatan itu, Rabu (31/7/2024) pagi, di Hotel Harmoni One, Batam Centre, Batam.
Dari kegiatan ini, terang Kasubdit Standar Cegah dan Tindak Ditkamsel Korlantas Polri, nantinya para pendidik diharapkan dapat menyampaikan pesan pesan keselamatan itu kepada anak didiknya.
Sehingga, anak anak didik sebagai generasi emas bangsa untuk kedepannya, tidak mengalami masalah. Seperti terjadinya cacat tubuh, bahkan hingga meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya.
“Hal itu adalah peristiwa yang sia sia. Dengan penerapan Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL) ini, akan terbangun lingkungan sekolah yang sadar akan tata tertib berlalu lintas, dan mengembangkan disiplin berlalu lintas dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Lebih lanjut Arief menyampaikan bahwa, berdasarkan data santunan Jasa Raharja, korban kecelakaan lalu lintas di wilayah Batam dan Kepri, didominasi oleh pelajar setingkat SMP, SMA sederajat.
“Artinya apa. ini suatu tantangan besar yang harus kita lakukan dengan berkolaborasi. Maka, dengan cara-cara edukasi dan literasi seperti ini kita berharap bisa menjadi salah satu upaya efektif untuk menekan angka kecelakaan. Kita memberikan doktrin yang positif dengan memenuhi semua aturan keselamatan menggunakan kendaraan di jalan raya. Contoh, anak di bawah umur 17 tahun, tidak boleh menggunakan kendaraan ke sekolah. Kerena belum cukup umur berdasarkan aturan berlalulintas,” ujarnya.
Kasubdit Standar Cegah dan Tindak Ditkamsel Korlantas Polri mengatakan, membangun sebuah budaya memang tidak instan.
Namun, hal itu penting untuk terus dilakukan doktrin doktrin positif untuk keselamatan, sehingga akan terbangun budaya tertib berlalu lintas di masa mendatang.
“Kalau tidak dimulai dari sekarang, maka tidak akan terbangun. Dan medianya tentu bukan hanya di kelas, akan tetapi juga bisa dalam kegiatan kegiatan lainnya di sekolah,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kacabdisdikbud), Provinsi Kepri, Kasdianto menyampaikan bahwa di wilayah Kepri lebih dari 50 persen pelajar SMA/SMK menggunakan sepeda motor. Terutama di Batam.
“Setelah kami melakukan penulusuran. Pertama, karena menuju akses sekolah masih terbatasnya kendaraan umun. Kedua, sehingga masih banyak orang tua yang juga melonggarkan menggunakan kendaraan sepeda motor,” ujar Kasdianto.
Oleh sebab itu, Kasdianto mengapresiasi pelaksanaan diseminasi yang dilaksanakan Jasa raharja bersama Korlantas Polri, terutama dari pihak Polda Kepri, guna memberikan pemahaman tentang pentingnya tertib di jalan raya.
“Ini sangat bermanfaat buat teman-teman guru untuk memberikan pemahaman, baik kepada siswa maupun orang tua siswa. Terima kasih, karena Kepri sudah dijadikan tempat diseminasi kegiatan ini. Mudah-mudahan ke depan juga bisa diberikan kepada para kepala-kepala sekolah,” ungkapnya.
Di sisi lain, Sekretari Dinas Kota Batam, Qurniadi mengatakan, kemampuan untuk menciptakan kondisi dan situasi tertib berlalu lintas, harus diemban semua pihak.
Guru, kata dia, sebagai orang yang memberi pengetahuan dan wawasan kepada siswa. Tujuannya, agar dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar.
“Tentu saja kegiatan ini kami sambut baik. Dengan harapan, agar dapat mencapai target yang diinginkan. Yakni dapat menciptakan tertib lalu lintas dan menekan angka kecelakaan menjadi zero accident. Intinya, kita setuju masuknya program Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL) dalam kurikulum sekolah, sebagaimana yang dinisiasi Korlantas Polri bersama PT Jasa Raharja,” harap Qurniadi.
Kepala Cabang (Kacab), PT Jasa Raharja Kepri, Wanda P Asmoro mengatakan kalangan Gen Z yang menempati urutan pertama angka kecelakaan di jalan raya di Batam.
Sehingga, PT Jasa Raharja akan mengedukasi masyarakat agar menjaga keselamatan berlalu lintas di jalan raya yaitu melalui program edukasi keselamatan.
“Lewat program Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL), kami membantu pihak kepolisian mengedukasi masyarakat untuk tertib berlalu lintas melalui program edukasi keselamatan dijalan raya salah satunya lewat program keselamatan berlalu lintas sejak dini,” tutur Wanda.
Dilibatkannya para guru dalam kegiatan ini, papar Wanda, dengan harapan mampu mentransfer ilmu pengetahuan saat kegiatan belajar mengajar dan dapat menerjemahkan materi yang didapat pada kegiatan ini kepada para siswa, dengan tujuan mereka bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
“Keselamatan dalam berkendara bukan hanya soal keberuntungan semata. Tetapi juga soal perilaku akan pentingnya tertib lalu lintas. Kesadaran tertib lalu lintas dapat dibangun, sehingga ia menjadi kebiasaan dan perilaku yang melekat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Kacab PT Jasa Raharja Kepri.
Dikatakannya, keselamatan dalam berkendara merupakan hal yang ingin disasar melalui kegiatan ini. Kendati begitu, Wanda menegaskan jika tanggung jawab menciptakan tertib lalu lintas ini menjadi tanggung jawab kita bersama.
“Kalangan Gen Z atau remaja yang mayoritas terdiri dari pelajar, menempati posisi tertinggi sebagai korban kecelakaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru mampu memberikan pembekalan wawasan dan pengetahuan di sekolah masing-masing. Sehingga Gen Z mampu menjadi pelopor keselamatan dalam usaha mencapai target zero accident,” harap Wanda.
Dirlantas Polda Kepri, Kombes Pol Tri Yulianto mengatakan, selaku liding sektor dalam penerapan aturan dan pengawasan aktifitas lalu lintas masyarakat di jalan raya, tentunya sangat setuju dengan
program Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL), tersebut, yang akan diterapkan pada kurikulum mata pelajaran pada tingkat pelajar SD, SMP, dan SMA, di semua sekolah di wilayah Provinsi Kepri.
“Hal ini tentunya sangat membantu kepolisian dalam menyampaikan pesan pesan keselamatan dalam berkendaraan untuk seluruh lapisan masyarakat, terkhusus dari kalangan pelajar. Maka, dengan program ini dapat mengurangi terjadinya angka kecelakaan, terutama dari kalangan pelajar,” Kombes Pol Tri Yulianto.
Kepolisian, jelasnya, ada program Police go to School. Namun, imbuhnya, dengan adanya program Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL), akan lebih meching bagi kepolisian untuk melaksanakan program Police go to School dan Polisi Sahabat Anak, untuk kedepannya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), Provinsi Kepri, Junaidi mengatakan, pihaknya menyambut baik apa yang dilakukan Korlantas Polri dengan PT Jasa Raharja tersebut.
Sehingga, hal itu menjadi komitmen bersama, terhadap keselamatan generasi muda di Kepri ini, pada umumnya.
“Hal ini sangat baik untuk segera diterapkan. Terutama bagi kalangan pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat, maupun di tingkat madrasah, di wilayah Provinsi Kepri. Artinya apa, disiplin berlalu lintas sangat tepat diterapkan kepada kalangan pelajar sejak dini, terutama untuk keselamatan mereka. Sehingga, dengan pendidikan atau Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL), dapat mengurang resiko kecelakaan bagi anak anak kita,” kata Junaidi.
Diketahui, kegiatan Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL), tersebut diikuti ratusan orang guru dan kepala sekolah yang diselenggarakan satu hari penuh, dengan menghadirkan nara sumber dari Korlantas Polti, Dirlantas Polda Kepri, dan PT Jasa Raharja, beserta pihak terkait lainnya.
Dalam agenda itu, mereka diberikan sejumlah materi seperti terkait etika berlalu lintas dari Korlantas Polri, pemahaman tugas dan fungsi Jasa Raharja, komitmen guru sebagai pribadi teladan dalam hal kepatuhan berlalu lintas dari pakar psikologi, paparan tentang strategi pemanfaatan Modul Pendidikan Lalu Lintas oleh Tim Pokja Dikdasmen Kemendikbudristek, implementasi penintegrasian pendidikan lalu lintas, hingga penyusunan tindaklanjutnya. (Nov).