TANJUNGPINANG (HK) — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang, mengadakan sosialisasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) ke 2 di lingkungan kampus tersebut pada Sabtu (25/5/2024) kamaren.
Kegiatan yang berlangsung di aula STIE Pembangunan Tanjungpinang itu, dibuka oleh Ketua STIE Pembangunan Tanjungpinang, Charly Marlinda.
Kemudian sebagai pemateri yakni, Wakil Ketua I Bidang Akademik, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Ranti Utami dan PIC MBKM dan MSIB STIE Pembangunan Tanjungpinang, Satriadi.
Pada sosialisasi itu juga dihadiri alumni dari program-program MBKM, yaitu alumni MSIB Studi Independen Batch 5, Fitria Yuliska, alumni MSIB Magang Mandiri Batch 6, Muhammad Irvan, alumni Kampus Mengajar, Rustoni Nainggolan, dan alumni Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Indah Oktaviani.
Ketua STIE Pembangunan Tanjungpinang, Charly Marlinda menyebutkan, program MBKM ini bagus untuk mahasiswa, karena memberikan kesempatan bagi mereka mencari pengalaman di dunia nyata.
“Sebab, mahasiswa diwajibkan untuk mencari pengalaman di luar kampus guna mengasah kemampuan mereka di masa depan,” katanya.
Dikatakan Charly lagi, MBKM ini merupakan hak seluruh mahasiswa untuk mengikutinya, dalam mempelajari ilmu di luar kampus dan mengembangkan kompetensi diri mereka.
“Seluruh mahasiswa punya hak untuk belajar di luar kampus dan di luar program studinya,” ucapnya.
Sementara itu, PIC MBKM dan MSIB STIE Pembangunan Tanjungpinang, Satriadi mengatakan, bahwa ada sembilan program MBKM yang dapat diikuti oleh mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi dirinya.
“Saat ini, MBKM telah menyediakan sembilan program untuk mahasiswa yang ingin menambah, memperluas, dan mempertajam kompetensi dirinya,” ujarnya.
Satriadi berharap, mahasiswa tidak takut lagi mengikuti program MBKM akibat masalah konversi SKS yang sebelumnya terjadi.
Sekarang pihak MBKM, telah melakukan revisi kurikulum dan telah bekerja sama dengan tiap-tiap program studi terkait konversi SKS.
“Pihak MBKM telah melakukan revisi kurikulum dan melakukan kerja sama dengan tiap-tiap program studi untuk konversi SKS agar program MBKM berjalan dengan lancar,” jelasnya. (per)