BATAM (HK) – Spitbod piber menjadi salah satu pilihan transportasi menarik di kawasan Jembatan Barelang. Untuk perjalanan dari Jembatan 1 ke Jembatan 2, penumpang hanya perlu membayar Rp25 ribu per orang dengan durasi perjalanan sekitar 25 menit.
Herman, pemilik spitbod piber, menjelaskan bahwa masyarakat Melayu sering menyebut perahu ini sebagai speed boat fiber. “Kalau hanya keliling Jembatan 1 ke Jembatan 2, bayar Rp25 ribu. Sedangkan kalau ke Pulau Akar, tarifnya Rp50 ribu per orang,” ujarnya pada Jumat (28/12/2024).
Herman memulai operasional spitbod piber setiap hari pukul 07.00 hingga 18.00. Namun, ia mengakui penghasilan dari usaha ini sangat tidak menentu. “Kadang-kadang, tidak ada penumpang sama sekali,” ungkapnya.
Penghasilan dari spitbod piber lebih banyak bergantung pada hari besar atau akhir pekan. Dalam kondisi tersebut, Herman bisa melakukan lima hingga enam perjalanan per hari dan mendapatkan penghasilan sekitar Rp300 ribu. Namun, cuaca juga menjadi faktor penentu keberhasilan operasinya.
Menjalankan spitbod piber sebenarnya adalah pekerjaan sampingan bagi Herman. Sehari-hari, ia berprofesi sebagai nelayan. Ia hanya fokus pada layanan spitbod saat hari besar atau akhir pekan.
“Saya menjadi seorang nelayan di Pulau Petong, Jembatan 6. Selain itu, saya membawa spitbod piber sejak tahun 2007,” tuturnya.
Pengalaman bertahun-tahun sebagai nelayan dan operator spitbod membuat Herman terampil menghadapi tantangan cuaca dan dinamika kebutuhan transportasi masyarakat di kawasan Barelang.
Herman berharap layanan spitbod piber tetap menjadi pilihan transportasi andalan bagi wisatawan dan masyarakat lokal, sekaligus memberikan penghasilan tambahan untuk keluarganya. (ika)