LINGGA (HK)- Sengketa Stock File biji bauksit Atara PT Heina Jaya dan PT Karya Raya Adi Pratama (KRAP) disebut sebagai sumber kericuhan yang terjadi di lokasi loading bauksit PT Hermina Jaya di Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat. Akibat kericuhan tersebut terjadi tindakan pemukulan oleh AC oknum subcont PT Hermina Jaya kepada Nasrullah alias Boy.

“Aksi premanisme di lokasi loading bauksit PT Hermina terjadi akibat sengketa stock file bauksit yangvmasih dalam proses hukum. Untuk itu kami mendesak agar pemerintah turun tangan dan memberhentikan proses loading bauksit hingga ada kekuatan hukum tetap akan status bauksit tersebut,” kata mahasiswa asal Kabupaten Lingga, Zainal, Sabtu (3/5/2025).

Sebagai mahasiswa, Zainal menyayangkan sikap pemerintah daerah yang seakan tutup mata akan kondisi yang terjadi ini. Menurutnya, sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat yang memilki wewenang atas perizinan aktivitas pertambangan Pemkab Lingga bisa berperan aktif.

Kejadian penganyiaan yang terjadi saat ini telah menjadi perhatian publik masyarakat Singkep Barat. Berbagai elemen masyarakat menyayangkan adanya aksi premanisme yang secara tidak langsung membuat kondisi yang tidak kondusif di Kecamatan Singkep Barat.

“Kami juga menerima keluhan dari masyarakat Singkep Barat atas loading bauksit di Singkep Barat tersebut, terutama para nelayan yang paling merasakan dampak dari loading bauksit ini,” jelasnya.

Untuk diketahui adapun stok bauksit yang diangkut saat ini masih dalam proses sengketa hukum antara PT. Hermina Jaya dan PT. KRAP. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Batam, PT. KRAP memenangkan perkara kepemilikan stok bauksit, namun PT. Hermina Jaya telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kepri, dan proses hukumnya masih berjalan.

“Kami heran kenapa tidak ada tindakan dari instansi terkait untuk loading Bauksit PT Hermina ini,” imbuhnya. (tir)

Share.
Leave A Reply