TANJUNGPINANG (HK) – Kasus pengoplosan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang viral sepekan ini menarik perhatian Ekonom Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang, Indra Bastian Tahir.
Indra mengatakan, kasus itu harus menjadi dasar bagi Satgas Pangan untuk semakin gencar melakukan inspeksi distribusi beras di pasaran.
Praktik pengoplosan beras ini merugikan konsumen karena harga beras subsidi berganti kemasan dan menjadi lebih mahal.
“Satgas Pangan perlu melakukan inspeksi ke lapangan untuk menertibkan modus operandi kenaikan harga pangan apakah itu dengan mengoplos, menimbun, maupun melebihi harga beras di atas harga eceran tertinggi (HET),” katanya, Senin (16/10/2023).
Selain itu, lanjut dia, Bulog bersama Disperindag perlu melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan pasokan beras.
Ini juga merupakan upaya untuk menjaga stabilitas harga beras, khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Kemudian Bulog agar melakukan operasi pasar agar dapat mengimbangi harga di pasaran sehingga kembali ke harga normal,” ujarnya.
Indra menuturkan, layaknya Lebaran, permintaan beras diperkirakan akan terus meningkat menjelang Nataru.
Peningkatan permintaan ini akan mengheret harga beras, apalagi dua bulan belakangan ini harga beras premium dan medium mengalami kenaikan.
“Menjelang Nataru memang biasa terjadi peningkatan harga bahan pokok dalam hal ini beras karena tingkat permintaan meningkat sebagaimana terjadi menjelang Lebaran yang lalu-lalu,” katanya.
Indra menambahkan, beras menjadi salah satu komoditi yang menyumbang inflasi di Kepri.
Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying karena Bulog telah memastikan ketersediaan pasokan beras hingga awal tahun mendatang.
“Masyarakat tidak perlu panic buying karena menurut laporan dari Bulog bahwa stok beras kita aman hingga akhir tahun ini, tetapi tetap Disperindag dan Dinas Ketahanan Pangan, beserta Bulog melaksanakan pasar murah pangan untuk menjamin ketersediaan beras tetap ada di pasaran,” katanya. (sjt/eza)