TANJUNGPINANG (HK) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang terus mendorong pengembangan usaha ekonomi kreatif di kota Tanjungpinang.
Salah satunya, dengan memfasilitasi pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif melalui sosialisasi pemasaran online dan offline di era marketplace bagi pelaku usaha ekonomi kreatif sub sektor fashion, kriya, dan kuliner.
Kegiatan tersebut, resmi dibuka Walikota Tanjungpinang, Rahma, yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemerintah Kota Tanjungpinang, Abdul Kadir Ibrahim, di Hotel Nite and Day Tanjungpinang, Selasa (29/3).
Abdul Kadir Ibrahim mengakui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) selain berperan dalam penyerapan tenaga kerja, juga punya peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional, termasuk peningkatan perekonomian di kota Tanjungpinang.
Karenanya, para pelaku usaha harus memiliki strategi dalam hal inovasi dan kreativitas dalam memasarkan produknya agar mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis yang ada di pasaran.
“Salah satu cara yang efektif secara online (daring) melalui media sosial. Terlebih, di masa pandemi ini, pelaku usaha harus mampu melakukan inovasi dan kreatifitas dalam mengembangkan usahanya,” ucap Akib sapaan akrab Abdul Kadir Ibrahim.
Menurut Akib, tingginya angka pengguna media sosial memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku usaha saat ini. Pemasaran dapat dilakukan melalui konsep pesan antar, reseller, maupun penjualan marketplace.
“Melalui berbagai platform sosial media yang hadir, tentu membantu dalam meningkatkan penjualan dan produk lebih cepat dikenal secara luas,” ujarnya.
Akib berharap, sosialisasi ini menjadi momentum yang tepat untuk membangkitkan semangat para pelaku ekonomi kreatif, utamanya di bidang kuliner, fashion, dan kriya untuk mempromosikan produknya sehingga dapat meningkatkan penjualan dan juga menggerakkan geliat perekonomian di Tanjungpinang.
“Nanti, bapak ibu akan difasilitasi untuk pendaftaran hak kekayaan intelektual (HKI) agar merk yang dimiliki saat ini dapat dilindungi secara hukum,” ujarnya.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Ratna, menuturkan kegiatan sosialisasi pemasaran bagi pelaku ekonomi kreatif di kota Tanjungpinang ini dilaksanakan selama dua hari, mulai 29-30 Maret.
“Peserta yang ikut sebanyak 30 orang pelaku ekonomi kreatif sub sektor fashion, kriya, dan kuliner,” jelasnya.
Sosialisasi ini, kata Ratna, bertujuan untuk mensosialisasikan penggunaan e-commerce kepada para pelaku ekonomi kreatif. Sehingga, memberikan pengetahuan lebih luas terhadap pelaku usaha dalam memperkenalkan brand atau nama produknya dengan memanfaatkan media digital.
“Kita ingin pelaku ekonomi kreatif semakin kreatif dalam mengembangkan usahanya. Produk yang dijual secara online juga dapat menarik calon konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produknya,” katanya.
Sementara itu, salah satu pelaku usaha ekonomi kreatif di bidang kuliner, Welly mengharapkan sosialisasi ini bisa berkesinambungan, sehingga nanti ilmu yang kami dapat bisa dipraktikkan.
“Semoga berkelanjutan. Artinya, tidak sekadar memahami materinya saja, tapi ada workshop. Kita pelaku usaha ingin diajarkan praktiknya, supaya kami bisa melakukan teknik promosi dan pemasaran online terbaik,” imbuhnya.
Dalam kegiatan ini, peserta akan diberikan materi terkait pemasaran produk secara online dan offline dan cara desain media promosi yang menarik, eye cathing, dan mudah dipahami konsumen. (eza)