Menu

Mode Gelap
Pemkab Lingga Tetapkan Desa Kelumu Sebagai Kampung Reforma Agraria 2024 MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024 KUA Sekupang dan LAZ Batam Gelar Workshop dan Salurkan Bantuan untuk Pemberdayaan Ekonomi Wanita di Bintan Utara Nyaris jadi Korban Pemerkosaan Pria Tetangga DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan BP Batam Raih Prestasi Sangat Baik, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional

Jasa Raharja Kepulauan Riau

Pasca Pandemi, Manajemen Risiko Berkembang atau Kembali Seperti Semula?

badge-check

Masa pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak awal tahun 2020, telah membawa perubahan pada proses bisnis sejumlah besar perusahaan. Perubahan tersebut dilakukan untuk tetap bertahan menghadapi berbagai tantangan dan risiko yang terjadi.

Perubahan pada proses bisnis tersebut tentunya juga memberikan pengaruh pada profil dan strategi risiko perusahaan sebelum masa pandemi menjadi tidak relevan lagi. Sejalan dengan kebiasaan masyarakat yang harus berubah menjadi era normal yang baru, begitu juga dengan risiko dan manajemen risiko.

Menjajaki masa pasca pandemi yang sedang berjalan saat ini, manajemen risiko telah mengalami perubahan yang sedikit banyak membawa tren dalam implementasinya dan pada akhirnya menjadi suatu kenormalan baru dan permanen.

Perubahan tersebut dapat terjadi lantaran kewaspadaan masyarakat yang masih cukup tinggi dengan tetap melakukan protokol kesehatan. Selain itu, adanya perubahan pola hidup masyarakat (bekerja, sekolah, berbelanja, berwisata, kesehatan) yang berlangsung secara jangka panjang. Dalam sisi bisnis perusahaan, tingginya kewaspadaan perusahaan terhadap kemungkinan munculnya pandemi berikutnya, serta adaptasi baru dalam model bisnis dilakukan sebagai tanggapan atas pandemi yang berlangsung dalam rangka mempertahankan keberlangsungan dan produktivitas perusahaan.

Lalu, perubahan apa yang mendasari manajemen risiko yang berlaku pasca pandemi? Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat baik dalam negeri dan luar negeri membatasi ruang gerak masyarakat begitu juga para pelaku bisnis.

Dalam menanggapinya, proses kerja lini bisnis harus bergerak cepat dan adaptif sejalan dengan menguatnya intensitas VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) saat ini. Sejumlah besar perusahaan dapat dikatakan tidak siap terhadap terjadinya pandemi COVID-19. Pembatasan kegiatan yang juga membatasi komunikasi langsung yang banyak dilakukan sebelumnya dalam pekerjaan, menekan perusahaan dan para pelaku bisnis untuk memutar otak dan melihat peluang perubahaan yang ada.

Efisiensi komunikasi pada akhirnya didapatkan dengan mengandalkan teknologi yang tertuang dalam aplikasi yang memudahkan dan inovasi teknologi lainnya, memangkas biaya serta tetap mematuhi pembatasan kegiatan tanpa mengurangi nilai yang dituju.

Disamping itu, sejumlah pegawai menjalankan bekerja dari rumah untuk tetap menjaga kesehatan dan keamanan dalam lingkungan kerja. Perkembangan yang mengandalkan teknologi ini pada akhirnya memunculkan risiko teknologi yang baru dan memberi tantangan bagi para profesional teknologi untuk menghadapinya.

Bekerja dari rumah memunculkan risiko dalam hal manajemen, seperti kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama bekerja dari rumah tidak dapat dipastikan. Kenaikan upah yang mungkin dapat dituntut oleh pegawai lantaran jam kerja melebihi waktu karena dilakukan dari rumah.

Keamanan teknologi dapat terancam karena kebanyakan pegawai mengandalkan perangkat pribadi yang kurang terproteksi untuk mengerjakan pekerjaannya. Ancaman kebocoran data, ransomware, kejahatan siber dan gangguan koneksi maupun perangkat sangat mungkin terjadi mengingat perawatan dan penanganan fasilitas teknologi tidak dapat dilakukan sama dengan ketika bekerja dari kantor.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa risiko di bidang teknologi informasi akibat dari pandemi COVID-19 memerlukan perhatian yang cepat, tepat dan tanggap. Risiko lainnya yang muncul akibat dari pandemi yaitu ketersediaan sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan dimana perusahaan harus dapat memberikan tawaran pekerjaan yang fleksibel dan tetap memperhatikan benefit yang diberikan akibat dari bekerja secara remote yang telah banyak diterapkan. Perubahan regulasi yang harus diikuti oleh perusahaan dalam rangka penerapan tata kelola dan kepatuhan perusahaan.

Respon atas krisis harus ditingkatkan sebagai antisipasi dalam mempertahankan keberlangsungan bisnis perusahaan. Manajemen risiko merupakan proses yang berdinamika dan beragam dalam perusahaan yang memerlukan banyak pertimbangan dan tindakan mendasar untuk implementasinya.

Manajemen risiko harus dapat terus bertahan dan mengadaptasi perubahan yang terus berlangsung. Manajemen risiko dalam perusahaan meliputi berbagai lini proses bisnis seperti kegiatan operasional perusahaan, pengembangan perusahaan secara strategis dan bidang teknologi informasi serta bidang lainnya yang memiliki kemungkinan risiko didalamnya.

Dengan telah berlangsungnya masa pandemi, meningkatkan penambahan risiko dan memunculkan kerentanan baru yang mungkin dihadapi perusahaan. Risiko selama masa pandemi tentunya telah berkembang menjadi ancaman yang tidak diduga akan meningkat ke suatu level tertentu dan risiko yang terjadi dengan kecepatan dan kekuatan yang belum pernah dialami sebelumnya.

Hal tersebut tergambar bagaimana kewalahannya organisasi kesehatan dalam menangani COVID-19 di awal pandemi seluruh negara dan disertai dengan dampak ekonomi sosial yang melanda seluruh dunia.

Dalam menanggapi risiko tersebut, perusahaan harus dapat melakukan identifikasi risiko dan memberi respon dengan cepat dan tepat melakukan antisipasi pada konsekuensi terburuk yang mungkin terjadi. Perusahaan yang bersiap untuk dapat terus bertahan lebih lanjut dapat mempertimbangkan kembali strategi manajemen risiko yang telah dijalankan,

melakukan antisipasi dalam perubahan bisnis operasional perusahaan dan merumuskan rencana dan kerangka kerja untuk lebih agile serta melakukan evaluasi risiko terutama dalam bidang teknologi informasi dalam hal ini keamanan siber perusahaan.

Risiko serangan keamanan siber yang dihadapi perusahaan dapat mengancam keberlangsungan perusahaan hingga tingkat kefatalan yang tidak dapat diperhitungkan.

Manajemen risiko dapat berperan sebagai stimulus perusahaan untuk melakukan penilaian risiko dan merumuskan dan menerapkan lebih lanjut atas rencana dalam rangka membentuk ketahanan perusahaan dalam menghadapi berbagai situasi kondisi global.

Kemudian, bagaimana peran risk manager yang dibutuhkan? Perusahaan harus secara cepat dan tanggap mengidentifikasi risiko dan merumuskan risiko baru yang tidak diketahui, meningkatkan peran dari risk manager dan memberikan lebih banyak perhatian pada tata kelola risiko pada tingkat eksekutif perusahaan.

Selanjutnya, diperlukan kerangka kerja dalam tata kelola untuk merumuskan risiko utama perusahaan. Dan pada akhirnya, strategi manajemen risiko dan ketahanan yang baik akan menentukan kesehatan keuangan perusahaan, keselamatan dan kesehatan pegawai dan mempertahankan operasional inti dari perusahaan.

Dengan menempatkan risk manager pada posisi yang tinggi dapat membantu dalam memberikan wawasan terhadap risiko kritis yang dihadapi perusahaan yang berdampak pada perusahaan secara besar.

Selanjutnya, dapat melakukan prioritas dan pengukuran terhadap risiko, melakukan mitigasi risiko, pengujian dan pengembangan transfer risiko yang diperlukan dan pada akhirnya memberikan laporan dalam tingkat risiko yang sesuai yang dihadapi perusahaan.
Oleh : Fransisca Wijayanti – Universitas Internasional Batam (2022)

Baca Lainnya

Seluruh Ahli Waris Korban Kecelakaan Truk Kontainer di Bekasi Telah Menerima Santunan dari Jasa Raharja

1 September 2022 - 18:25 WIB

Pemprov. Sulsel Akan GencarSosialisasi Penerapan Sanksi Penghapusan Data Kendaraan Penunggak Pajak

21 Agustus 2022 - 10:57 WIB

Rivan Purwantono: Begini Cara Mudah Pengajuan Santunan Jasa Raharja untuk Korban Luka-Luka

15 Juli 2022 - 19:43 WIB

Dewi Ariyani Suzana: Gelar JR Show Safety Riding untuk Cegah Kecelakaan Lalulintas

15 Juli 2022 - 19:01 WIB

Rivan Purwantono : Tim Pembina Samsat Nasional Rekonsiliasi Data Kendaraan Bermotor

15 Juni 2022 - 19:33 WIB

Trending di Jasa Raharja Kepulauan Riau