Menu

Mode Gelap
LAM Kepri Keluarkan Maklumat Terkait Kekerasan di Rempang Tantangan SDN 009 Batu Aji di Balik Semangat Mencerdaskan Generasi Muda Proyek Pengadaan Sarana Bangunan Gedung Radioterapi RSUD RAT Senilai Rp3,59 M Diduga di Mark Up UMK Tanjungpinang 2025 Ditetapkan Rp3,62 Juta Pemkab Bintan Dinilai Sukses Dukung Optimalisasi Pengelolaan ZIS Kemenangan Kontra Filipina Jadi Penentu, Indonesia Bertekad Lolos di AFF

BERITA TERKINI

Gubernur Ansar Panen Padi Perdana di Dompak

badge-check


					Panen padi perdana di atas sepetak lahan pasca tambang bauksit di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Minggu (17/12/2023). Foto: ANTARA NEWS Perbesar

Panen padi perdana di atas sepetak lahan pasca tambang bauksit di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Minggu (17/12/2023). Foto: ANTARA NEWS

TANJUNGPINANG (HK) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, melakukan panen padi perdana di atas sepetak lahan pasca tambang bauksit seluas 25×10 meter di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang.

Panen padi tersebut merupakan hasil program sarana asimilasi edukasi (SAE) yang dikembangkan oleh Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Tanjungpinang berkolaborasi dengan pahlawan inovasi teknologi, Ady Indra Pawennari.

Lokasinya, berada persis di belakang kantor Gubernur Kepri atau berjarak sekitar 30 meter.

“Meskipun luas tanaman padinya masih kecil, akan tetapi kita dukung penuh, karena punya potensi untuk dikembangkan kedepannya,” kata Gubernur Ansar usai panen padi, Minggu (17/12/2023).

Gubernur Ansar juga meminta Dinas Pertanian bersama pihak terkait melakukan kajian lebih jauh terkait rencana perluasan area tanaman padi di lokasi seluas dua hektare tersebut, mengingat ada kebiasaan hasil penanaman padi beberapa daerah di Kepri bagus di awal-awal saja, setelah itu hasilnya terkadang kurang memuaskan.

Ia pun mendorong lahan di kosong di sekitarnya ditanami aneka tanaman pangan lainnya, sehingga selain diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan daerah, juga menjadi salah satu objek agrowisata bagi masyarakat maupun wisatawan luar daerah bahkan mancanegara.

Ansar turut mengapresiasi program SAE di sektor ketahanan pangan yang digagas Rutan Kelas I Tanjungpinang dengan melibatkan warga binaan untuk menanam padi.

“Dengan demikian, setelah keluar dari tahanan, warga binaan punya keterampilan khusus untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan,” ucap Ansar.

Sementara, Kepala Kanwil Kemenkumham Kepri, I Nyoman Gede Surya Mataram, menyampaikan program tanaman padi itu merupakan sebuah inovasi Rutan Tanjungpinang yang menyulap lahan bekas bauksit menjadi lahan tanaman produktif.

Ia berkomitmen mengembangkan program tanaman padi di Rutan dan Lapas lainnya di wilayah Kepri, jika hasil panen padi perdana di Pulau Dompak ini menunjukkan hasil yang memuaskan.

“Kalau dari pantauan kami, hasil padinya cukup memuaskan, bahkan saat panen perdana tadi langsung dibuat nasi tumpeng dan rasanya enak,” ujarnya.

Dia menambahkan pada tahap awal, hasil panen padi perdana itu akan didistribusikan ke panti asuhan untuk dikonsumsi.

Kepala Kanwil akan terus mendorong penanaman padi selanjutnya, karena sejauh ini dari total lahan seluas dua hektare yang dikelola Rutan Tanjungpinang, baru ada sepetak tanaman padi seluas 25×10 meter yang melibatkan sekitar 20 warga binaan sebagai pekerjanya.

“Ada rencana untuk ditambah lagi, termasuk ditanami bibit jagung hingga kurma. Kita juga akan bangun kafe untuk menarik pengunjung datang kemari, karena keberadaan padi di Tanjungpinang sangat langka, bisa jadi objek wisata masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya, pahlawan inovasi teknologi sekaligus pembina program SAE Rutan Tanjungpinang, Ady Indra Pawennari, menjelaskan bahwa tanaman padi seluas 25×10 meter tersebut masih dalam skala uji coba.

Namun demikian, jika dikembangkan secara massif pasti bisa menguntungkan, terutama dari sisi peluang usaha pertanian padi.

Oleh karena itu, katanya, diperlukan dukungan dan kerja sama pemerintah daerah beserta semua pihak terkait dalam upaya mengembangkan sektor tersebut.

“Varietas padi yang ditanam ialah Infari 32. Dari perhitungan BPS, per hektare bisa menghasilkan enam ton padi,” ungkap Ady.

Lanjutnya mengutarakan padi itu mulai ditanam tanggal 3 September 2023, lalu dipanen perdana dengan usia sekitar 105 hari.

Ady memfasilitasi langsung penanaman padi tersebut, mulai dari teknologi, bibit, mesin panen, dan pupuk cocopeat sekitar 300 karung. Sementara pihak Rutan Kelas I Tanjungpinang, menyiapkan lahan dan tenaga kerja.

Melalui program SAE ketahanan pangan, Ady membuktikan padi bisa tumbuh subur di Tanjungpinang. Padahal lahan yang ditanami itu, struktur tanahnya keras dan berbatu. 

 

Sumber: Antara News Kepri

Baca Lainnya

LAM Kepri Keluarkan Maklumat Terkait Kekerasan di Rempang

21 Desember 2024 - 11:30 WIB

Proyek Pengadaan Sarana Bangunan Gedung Radioterapi RSUD RAT Senilai Rp3,59 M Diduga di Mark Up

21 Desember 2024 - 11:14 WIB

UMK Tanjungpinang 2025 Ditetapkan Rp3,62 Juta

21 Desember 2024 - 11:09 WIB

PPN Naik Jadi 12%, Begini Dampaknya pada Transaksi E-Wallet

21 Desember 2024 - 10:43 WIB

Korupsi Uang Nasabah Rp 5,9 M, Eks Dirut PD BPR Bestari Tanjungpinang Ditahan Jaksa

20 Desember 2024 - 14:01 WIB

Trending di HUKUM KRIMINAL