Menu

Mode Gelap
BU SPAM BP Batam Siap Atasi Permasalahan Air Selama Nataru DPRD Batam Respons Serius Aspirasi Mahasiswa Terkait Konflik Rempang Warga Binaan Rutan Tanjungpinang Rayakan Natal dengan Khidmat 27 Napi Lapas Tanjungpinang Terima Remisi Nataru Kapolres Anambas Pimpin Pengecekan Senpi Personel untuk Pastikan Kesiapan dan Kelayakan Jual Lahan Ibu Angkat Tanpa Izin, Maulana Rifai Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara

BERITA TERKINI

Dipicu Perubahan Cuaca, Dinkes Tanjungpinang Prediksi Angka DBD Meningkat

badge-check


					Kepala Dinkes Kota Tanjungpinang, Rustam. Perbesar

Kepala Dinkes Kota Tanjungpinang, Rustam.

TANJUNGPINANG (HK) — Dipicu perubahan pola musim cuaca, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rustam memprediksi, angka demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu berpotensi meningkat.

Rustam menyebutkan, sejak bulan Maret sampai April 2024 curah hujan cukup tinggi setelah musim panas. Kemudian, di bulan Mei 2024 cuaca kembali panas dan sesekali terjadi hujan.

“Siklus kehidupan nyamuk aedes aegypti atau nyamuk demam berdarah di saat musim panas biasanya bertelur. Semakin lama cuaca panas, maka makin banyak telur yang berkumpul,” sebutnya pada Rabu (15/5/2024).

Lanjut Rustam, kemudian setelah turun hujan, telur tersebut dengan mudah menetas jadi nyamuk, sehingga dikhawatirkan terjadi peningkatan kepadatan nyamuk yang kemudian berimplikasi terhadap meningkatnya kasus DBD.

“Telur nyamuk demam berdarah bisa bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-bertahun,” ujar Rustam.

Rustam mengatakan, nyamuk aedes mencari air tergenang untuk bertelur, misalnya di dalam bak mandi, di bawah kulkas, dispenser, termasuk di ban bekas atau botol minuman mineral yang ada di sekitar rumah.

Oleh karena itu, masyarakat atau keluarga diimbau agar di lingkungan rumah tak ada tempat atau wadah yang memungkinkan untuk nyamuk aedes berkembang biak.

“Perkembangan nyamuk sangat cepat, dalam tujuh hari sudah bisa jadi dewasa,” ungkapnya.

Dikatakan Rustam, upaya antisipasi peningkatan kasus DBD terus dilakukan pihaknya dan jajaran, dengan cara rutin memberikan informasi dan penyadaran kepada masyarakat untuk melakukan gerakan 3M Plus.

3M plus yakni, menutup tempat penampung air supaya nyamuk tak bisa menempatkan telur, lalu menguras bak mandi secara berkala, serta mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas agar tidak bisa dimanfaatkan untuk genangan air.

Sementara plusnya itu, menggantung sembarangan pakaian di rumah, sebaliknya disimpan di lemari tertutup. Pakaian yang tergantung di ruang terbuka, menjadi tempat istirahat yang nyaman bagi nyamuk.

Kemudian, tempat keluar masuk nyamuk dipasang kawat pasar atau kelambu. Lalu, bisa pula menyimpan tanaman tertentu seperti serai dan lavender untuk mengusir nyamuk. (ant/per).

Baca Lainnya

Warga Binaan Rutan Tanjungpinang Rayakan Natal dengan Khidmat

25 Desember 2024 - 13:52 WIB

27 Napi Lapas Tanjungpinang Terima Remisi Nataru

25 Desember 2024 - 13:37 WIB

Jual Lahan Ibu Angkat Tanpa Izin, Maulana Rifai Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara

24 Desember 2024 - 16:58 WIB

Layanan SIM, BPKB, STNK di Samsat Tanjungpinang Tutup Sementara selama Natal

24 Desember 2024 - 15:24 WIB

Jadikan Kawasan Wisata Heritage, BP Batam Gelar FGD Pengembangan Wisata Camp Vietnam

24 Desember 2024 - 15:19 WIB

Trending di BERITA TERKINI