BATAM (HK) – Masyarakat diminta tidak panik menyikapi temuan Covid-19 varian Omicron di Jakarta. Tetaplah menjaga protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi melalui Kepala Seksi Surveilens dan Imunisasi Dr. M. Solihin meminta agar masyarakat meresponnya dengan tidak panik. Namun dengan meningkatkan disiplin 5M. Berupa menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
“Tetap prokes yang paling utama, masker, cuci tangan ditambah sekarang ini mobilitas masyarakat karena nataru dikhawatirkan pergi-masuk. Walaupun sudah dilarang sebenarnya kecuali kalau sangat penting, tapi kalau untuk jalan-jalan sebaiknya menahan diri dulu,” ujar Solihin, Senin (20/12/2021).
Terlebih jelang tahun baru, masyarakat biasanya melakukan liburan akhir tahun. Apalagi, pada momen ini bertepatan dengan libur anak sekolah. Dikhawatirkan mobilitas antar daerah akan meningkatkan potensi penyebaran virus.
“Penanganan kasus Covid selama ini sudah baik. Malah sekarang kita sudah kosong atau dikatakan untuk kasus harian itu boleh dikatakan nol. Cuma sekarang kita kan memperkuat pintu masuk sekarang, pintu masuk itu dimana saja? Di pelabuhan dan bandara, itu nanti akan diperketat lagi” katanya.
Menurutnya semuanya sudah dipersiapkan kecuali yang dikhawatirkan itu adalah yang dari jakarta yang membawa virus omicron tersebut ke Batam.
“Seandainya dia bawa yang sudah ada menularkan ke orang Indonesia, orang Indonesianya masuk ke Batam kan itu pasti sebagai WNI ya, namun tetap akan ada karantina,” jelasnya.
Untuk karantina sendiri, omicron, delta, ataupun covid yang lainnya sebenarnya tidak ada perbedaan. Jika ada yang positif maka akan dikarantina di RSKI Galang, kalau dari luar negri dan sanggup membayar secara mandiri boleh karantina di hotel yang telah ditunjuk oleh satgas.
Menurut Solihin, omicron ini hanya lebih ke daya tularnya saja lebih dari pada delta. Omicron itu hanya lebih cepat dan mudah dalam penularannya.
“Makanya jika sudah ditemukan akan langsung dikarantina. Semakin cepat kita menemukannya, semakin cepat kita karantina mereka sehingga tidak cepat menularkan,” jelasnya.
Solihin mengatakan untuk bandara dan pelabuhan sendiri dari awal memang sudah ketat bisa dikatakan sampai saat ini belum ada laporan yang masuk sudah terpapar apa belum. Ini juga harus dilaporkan ke kemenkes dahulu, karena yang akan mengumumkan adanya kasus atau varian baru itu bukan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batam atau Provinsi karena ranahnya dari pusat.
“Kita hanya diminta setiap ada sampling itu, sampel yg diambil itu tetap dikirim ke pusat, untuk melihat ada masuk omicron ini,” jelasnya
Terkait langkah antisipasi, pihaknya mengatakan akan mengikuti instruksi Kementerian Kesehatan. Sementara terkait teknis pembatasan, menunggu Perwal Kota Batam terkait libur Natal dan Tahun Baru.
Pihaknya juga telah menginstruksikan rumah sakit agar melakukan langkah kesiapsiagaan, jika terjadi lonjakan kasus. “Untuk RS agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan penanganan kasus,” ucapnya. (qodri)
