Menu

Mode Gelap
Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU 165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras James Harden catatkan 3.000 tripoin di NBA

BERITA TERKINI

Bawaslu dan Google Kerjasama Cegah Disinformasi Pemilu

badge-check


					Bawaslu dan Google Kerjasama Cegah Disinformasi Pemilu Perbesar

JAKARTA (HK) ─ Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dan Google Indonesia akan bekerja sama dalam menangkal disinformasi pemilu melalui program-program kreatif milik Google.

Konten-konten untuk menangkal disinformasi itu akan menyasar anak muda.

“Kalau dilihat dari programnya, sepertinya, cara Google ini menjadi hal yang pas dalam mengampanyekan isu kepemiluan,” kata Komisioner Bawaslu RI Lolly Suhenty ketika rapat daring dengan tim Google Indonesia secara daring, Jumat (11/7/2023).

Lolly melanjutkan, rencana kerja ini tepat untuk membantu kerja-kerja Bawaslu, terutama pada tiga isu khusus, yakni mencegah terjadinya politik uang, menegakkan netralitas ASN, dan mencegah politisasi SARA.

Dia pun berharap Google jsa mengemas isu-isu tersebut dengan kreatif.

“Nah ini menjadi fokus Bawaslu karena tiga isu selalu jadi trending setiap pemilu. Saya percaya tim Google, dapat menyampaikan materi ini dengan konten yang kreatif,” kata Lolly.

Product Marketing Manajer Google Indonesia Ravina Gobindram menjelaskan, pihaknya menawarkan program kerja sama kepada Bawaslu untuk mengedukasi masyarakat, khusunya pemuda agar mampu memilah informasi kepemiluan dengan baik.

Sejauh ini, Google Indonesia sudah melakukan beberapa kampanye untuk menangkal disinformasi yang marak jelang pemilu.

Salah satunya dengan mengadakan kuis bertajuk ‘Rechek Sebelum Kegocek’. “Kita membuat sesatu yang tidak kaku, ada lucunya, tapi membuat orang waspada akan missinformasi yang ada,” ujarnya.

Senada dengan Ravina, Senior Hubungan Pemerintah Google Indonesia Arianne Santoso mengungkapkan penyampaian program dengan menyisipkan konten komedi, sudah berdasarkan riset, di mana masyarakat Indonesia senang akan hal berbau komedi.

“Meskipun ada unsur komedi dalam penyampaiannya, tapi tetap menjunjung tinggi netralitas,” ujarnya.

Lolly meminta pemilihan talent untuk mengisi program kuis semisal, ‘Rechek Sebelum Kegocek’ haruslah sosok yang tidak berpihak kepada calon tertentu.

“Saya sih inginnya, talent yang dipilih, tidak berpihak kepada calon peserta pemilu mana pun,” harapnya.

Sumber: Republika

Baca Lainnya

Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai

12 Desember 2024 - 11:26 WIB

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Lima Tahun Tempati Gedung Baru, SDN 020 Sagulung Kini Miliki 677 Siswa

29 November 2024 - 16:01 WIB

Partisipasi Tinggi Warnai Pilkada 2024 di Kepulauan Anambas, Aneng dan Raja Unggul Sementara

28 November 2024 - 15:27 WIB

Cen Sui Lan – Jarmin Menang Pilkada Natuna 2024, Menyatukan yang Terpisah Segera Dilaksanakan

28 November 2024 - 11:03 WIB

Trending di NATUNA