BATAM (HK) – Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Batam, Kepri telah menghadirkan 15 perangkat pintu perlintasan keimigrasian otomatis (autogate) untuk mempercepat proses pemeriksaan imigrasi penumpang yang melakukan perjalanan lintas negara.
Kharisma Rukmana, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, menjelaskan bahwa 15 perangkat autogate tersebut telah dipasang di Pelabuhan Batam Center dan Pelabuhan Habourbay Batu Ampar.
“Yang sudah terpasang lima perangkat dan ditempatkan di Pelabuhan Batam Center, Ada juga 10 unit yang terpasang di Pelabuhan Habourbay dan sudah lama terpasang sejak 2022. ada lima unit di keberangkatan dan lima unit di kedatangan,” kata Kharisma, di Batam, dikutip dari Antara News Kepri, Kamis (2/5/2024).
Menurutnya, Imigrasi Batam berencana untuk menambah 5 perangkat autogate tambahan di pintu kedatangan Pelabuhan Batam Center.
“Mungkin di kedatangan Pelabuhan Batam Center jumlah mungkin lima unit lagi. Harapan kita seperti di Bandara Soetta sampai 60 autogate,” ujar dia
Kharisma menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui media massa dan media sosial mengenai penerapan autogate di pelabuhan internasional.
“Kendala kemarin sempat ada masalah teknis saat momen liburan Imlek, server down karena jumlah penumpang yang menggunakan autogate sangat banyak, jadi kelebihan muatan data, jadi down. Tapi sudah kita perbaiki, insya Allah sudah bisa berjalan dengan normal,” kata dia.
Kharisma Rukmana, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, menyatakan bahwa sebelumnya, Kantor Imigrasi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), telah menerbitkan total 27.820 paspor, baik paspor biasa maupun elektronik, untuk masyarakat pada triwulan pertama tahun 2024.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.738 merupakan paspor biasa, sementara 8.082 merupakan paspor elektronik. Dia juga menekankan bahwa minat warga Kota Batam terhadap paspor elektronik masih di bawah rata-rata dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
“Kalau dilihat dari angka ini, minta warga Batam terhadap e-paspor kurang diminati. Lebih banyak yang mengajukan paspor biasa. Padahal dari kita sudah mensosialisasikan bahwa e-paspor itu lebih maksimal penggunaannya dari paspor biasa,” kata Kharisma. (dian)