BATAM (HK) – Wisata Kampung Sawah di Batam mulai beroperasi pada akhir tahun 2019. Tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata edukasi yang unik di kota tersebut.
Nani, pengelola wisata, menceritakan bahwa awalnya kawasan ini hanya digunakan untuk menjual jamu madu yang dikelola oleh almarhum suaminya, Sukarjo, sejak awal tahun 2015.
“Karena air di lahan ini terus mengalir, iseng-iseng kami menanam padi di parit. Hasilnya terlihat bagus, sehingga pada akhir 2018 kami memutuskan untuk membuat sawah sebagai sarana edukasi bagi anak-anak sekolah,” ujar Nani pada Kamis (2/1/2025).
Pada akhir 2019, wisata Kampung Sawah resmi dibuka untuk umum. Tempat ini mengalami masa kejayaan pada tahun 2020, terutama saat pandemi COVID-19, dengan jumlah pengunjung mencapai hingga 1.000 orang per hari.
Saat ini, jumlah pengunjung cenderung menurun. Pada hari biasa, tempat ini dikunjungi sekitar 50 orang, sementara pada akhir pekan jumlahnya meningkat hingga 100 orang.
Harga tiket masuk juga terjangkau. Pengunjung lokal dikenakan biaya Rp10 ribu, sedangkan non-lokal dikenai tarif Rp25 ribu.
Nani menambahkan bahwa salah satu daya tarik utama Kampung Sawah adalah keberadaan labirin, yang menjadi ciri khas dan satu-satunya di Kota Batam.
“Wisata Kampung Sawah ini juga menjadi wisata pertama yang menawarkan pengalaman unik seperti ini di Batam,” tutupnya.(ika)