BATAM ( HK) – Wakil Kurikulum Sekolah Luar Biasa (SLB) Batam sayangkan adanya penolakan usulan pembangunan sekolah oleh warga yang memasang spanduk penolakan.
SLB telah berdiri dari tahun 2012 dan untuk operasionalnya 2013 dan saat ini ada 286 siswa. Abu Laesi selaku Waka kurikulum SLB manyampaikan, sekolah ini merupakan sekolah untuk anak- anak yang berkebutuhan khusus.
” Walaupun kami masih sekolah baru, jadi anak -anak kami bisa mensejajarkan dari segi prestasi dan kegiatan . Sekolah ini sama dengan sekolah reguler tingkatannya”, ujarnya.
Tingkatan sebenarnya SLB yaitu TK SLB, SD SLB, SMP SLB, karena keterbatasan guru jadi untuk TK SLB belum bisa diterima.
” Waktu itu saya memberikan usul kepada dinas pendidikan untuk membangun sekolah SLB di Batu
Aji, tapi tiba- tiba saya lihat udah ada spanduk di lahan tersebut tidak boleh membangun sekolah SLB disana”, ujarnya (23/8/2024).
Tujuan membangun sekolah SLB disana yaitu untuk memudahkan anak- anak yang berkebutuhan khusus sekolah biar lebih dekat.
” Tapi saya sedih sekali, disaat melihat spanduk disana, warga menolak, padahal saya tanya sama yang lain, untuk sekolah seperti , SMA, SMK , sekolah yang biasa diperbolehkan, kenapa sekolah SLB tidak boleh, padahal disana lahan kosong, itu yang membuat saya sangat sedih,” pungkasnya. (cw02)