Saat Hendak Pergi Sekolah.
BATAM (HK) – Seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 15 Batam bernama Andini Putri Aminarti tewas usai tertimpa sebuah pohon kelapa di jalan Kampung Jabi, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Rabu (20/7/2022).
Pohon kelapa yang menimpa korban terlihat patah di tengah. Separuhnya dari ketinggian sekitar 15 meter masih berdiri tegak, atap rumah warga juga ikut tertimpa dan rusak.
Kapolsek Nongsa Kompol Yudhi Arvian menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi di pagi hari saat korban hendak diantarkan oleh orang tuanya berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor Yamaha Mio.
Pada saat itu kondisi cuaca hujan yang disertai angin kencang. Saat mereka melintas di jalan samping Masjid Al-Mujahidin, Kampung Jabi, tiba-tiba pohon kelapa yang di sekitar jalan tersebut tumbang dan menimpa korban terkapar di jalan bersama ayahnya.
Akibat peristiwa tersebut sempat menggegerkan masyarakat setempat. Perangkat RT dan RW langsung memanggil ambulance dan membawa korban ke Rumah Sakit Soedarsono, Kabil. “Namun sampai di rumah sakit nyawa korban tak tertolong dan orang tuanya tidak apa-apa,” kata Yudhi.
Jalan yang dilalui korban merupakan jalan alternatif ke sekolah, selain jalan utama Kampung Jabi. Yakni jalan yang melewati Masjid Al Mujahidin, Kampung Jabi. Sekitar 500 meter menyusuri jalan di dalam kampung tua tersebut maka akan langsung sampai ke gerbang SMAN 15 Batam.
Aminuddin, Tokoh masyarakat Kampung Jabi, mengungkapkan pagi itu angin memang bertiup cukup kencang. Menurut Aminuddin pohon yang tumbang tersebut merupakan pohon kelapa yang sudah tua. “Pohonnya sudah mati, daunnya tak ada lagi,” ungkapnya.
Usai salat zuhur, jenazah Andini Putri Aminarti dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sambau, Nongsa. Isak tangis mengiringi ketika jenazah Andini diangkat dari keranda dan dimasukkan ke liang lahat.
Air mata terlihat bercucuran dari ratusan teman-temannya yang ikut memberikan penghormatan terakhir di lokasi pemakaman. Bahkan banyak yang menangis sampai terisak-isak.
Mereka terutama yang wanita terlihat saling berangkulan, memegang pundak teman yang berada di samping masing-masing dan saling menguatkan.
Azri, salah seorang teman korban mengatakan, korban dikenal anak yang pintar. Dia selalu mendapatkan ranking di sekolah. “Anaknya pintar, selalu 10 besar,” ungkap Azri.
Meski tidak satu kelas ungkap Azri, dia mengenal korban dengan baik, korban anak yang mudah bergaul, smart. Bahkan korban merupakan bintang di kelasnya. “Anaknya pintar, cantik lagi,” ungkapnya. (dbs)
Sumber: dari berbagai sumber