BATAM (HK) – Guna memutuskan mata rantai penularan cacar monyet atau Monkeypox, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam (Dinkes) Didi Kusmarjadi mengimbau, agar masyarakat tetap menjaga jarak, menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta rajin cuci tangan.
“Kalau harus mengurus orang-orang dengan monkeypox, bisa pakai handscoon, tidak bersentuhan kulit secara langsung, dan setelah itu cuci tangan,” sebut Didi pada Harian Haluan Kepri pada Rabu (15/11/2023).
Lanjut Didi, selain itu tingkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang oleh penyakit.
Waspada perlu, namun masyarakat harus tetap tenang dengan adanya kasus positif monkeypox di Batam.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah masyarakat secara dini mengenali tanda dan kecurigaan monkeypox.
“Kalau ada demam apalagi ada pembesaran kelenjar getah bening. Bisa dicari di belakang kuping, bawah rahang bawah, tulang selangka (di dada), dan di lipat paha. Meski benjolannya hanya segede kacang, itu tetap diwaspadai,” katanya.
Kemudian, jika sudah timbul lesi yang di dalamnya terdapat nanah, serta tengahnya ada titik seperti menyerupai donat. Maka, segera ke faskes terdekat.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, ada satu kasus konfirmasi cacar monyet atau monkeypox terdapat di Batam, pada 11 November 2023.
Penderita berusia 23 tahun, berjenis kelamin laki-laki, bertempat tinggal di Kecamatan Lubuk Baja, Batam.
“Pasien masih lajang, awalnya dia berobat ke salah satu puskesmas di Batam. Kemudian setelah diambil sampel di hari yang sama kita kirim ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) hasilnya positif Monkeypox,” katanya. (per).