BATAM (HK) – Tim penjaringan DPW Partai Nasdem Kepulauan Riau dan DPD Nasdem Kota Batam telah menyelesaikan pleno untuk mengumpulkan hasil penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada November 2024.
Namun, dalam rapat pleno di Aston Hotel, Pelita, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, Senin (13/5/2024) sore kemarin, Ketua DPD Nasdem Kota Batam, Amsakar Achmad, tidak dilibatkan oleh tim penjaringan.
Sebelumnya, Amsakar Achmad telah ditolak ketika mencoba mengambil formulir pendaftaran, yang kemudian diwakili oleh tim relawannya.
Ketua DPW Nasdem Kepri, yang juga Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, tampak hadir dalam rapat tersebut, didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid.
“Informasi yang kami terima, Bang Amsakar akan langsung mendaftar ke DPP Nasdem untuk proses penjaringan,” kata Ketua Tim Penjaringan DPD Nasdem, Suhadi di kawasan Batam Center, dikutip dari Kompas, Selasa (14/5/2024) siang.
“Walau kami sudah memberi waktu khusus bagi beliau, namun beliau tetap memilih keputusan seperti itu,” tambahnya.
Dalam menanggapi keputusan tersebut, Tim Penjaringan menyimpulkan bahwa Amsakar, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam, telah melanggar AD/ART Partai Nasdem.
Pelanggaran tersebut diatur dalam Pasal 20 ayat D AD/ART Partai, yang menegaskan bahwa tugas DPW adalah melakukan penjaringan dan mengusulkan calon kepala daerah ke tingkat DPP.
“Beliau sendiri kami nyatakan telah melanggar AD/ART, karena tidak menghargai proses yang telah disusun sebelumnya. Namun di media massa, beliau kerap menyebut (diri) sebagai korban,” papar Suhadi.
Polemik internal di DPD Nasdem Kota Batam telah menjadi perbincangan sejak timbulnya ketidakharmonisan antara Amsakar dan Ketua DPW Nasdem, Muhammad Rudi, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam.
Ketegangan ini semakin meningkat setelah surat pengunduran diri Amsakar Achmad tersebar luas di media sosial dan aplikasi pesan singkat.
Surat pengunduran diri tersebut berdampak pada rencana pendaftaran Amsakar sebagai calon Wali Kota Batam.
Namun, Tim Penjaringan menyangkal bahwa tindakan tersebut merupakan upaya untuk menghambat karier politik Amsakar.
“Karena banyaknya isu yang beredar saat ini, kami sendiri bigung apakah beliau masih kader kami atau bukan.”
“Kami saat didatangi oleh tim relawan, hanya menyampaikan agar bang Amsakar datang sendiri.”
“Karena selain menghargai tim, kami juga ingin membahas dan mengonfirmasi beberapa hal langsung ke beliau,” papar Suhadi.
Selama dua hari rapat, Ketua Tim Relawan Amsakar, M. Nur mengakui bahwa telah dibahas rencana pendaftaran Amsakar sebagai calon Wali Kota Batam melalui jalur DPP Nasdem.
“Karena sebelumnya sudah ditolak oleh tim penjaringan di Batam dan Kepri, Bang Amsakar akhirnya memutuskan untuk daftar jalur DPP.”
“Hal ini juga bersangkutan dengan tensi relawan yang tinggi akibat penolakan kemarin,” ungkap M.Nur. (dian)