Menu

Mode Gelap
Penduduk Miskin di Kepri 124.96 Jiwa Ansar Temui Mendag RI, Bahas Pengembangan KEK KPBPB di Kepri Kejari Tanjungpinang Eksekusi Uang Korupsi Rp.663.950.000,- dari Tiga Terpidana Berbeda SMPN 65 Batam Berkembang Signifikan, Punya Beragam Ekstrakurikuler 135 Mahasiswa IAI Hidayatullah Batam PKL di Berbagai Lembaga SDIT AS-Salam Makin Maju, Program Unggulan Tahfidz

NATUNA

Pemerintah Membenarkan Bayi Prematur Meninggal Tanpa Inkubator

badge-check


					Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah Perbesar

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah

NATUNA (HK) – Beredar Kabar di Media Sosial bahwa telah terjadi pristiwa bayi mininggal dunia di bungkus kantong plastik, Senin (11/4) kemarin.

Pristiwa ini diketehaui terjadi di Puskesmas Midai, Kecamatan Midai. Bayi tersebut dikabarkan baru berusia 27 minggu atau sekitar 6 bulan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah membenarkan pristiwa itu.

“Ya betul, itu di PKM Midai,” kata Hikmat melalui telepon, Selasa (12/4) kepada tim koran ini.

Ia menjelaskan, pristiwa kematian bayi itu sudah diterima oleh keluarga dan orang tuanya sebagai sebuah musibah yang menimpa bayinya.

“Persolannya sudah selesai dan sudah tidak ada masalah. Orang tuanya dari awal sudah ngerti dengan kondisi anaknya,” terang Hikmat.

Terkait penanganan medis yang dilakukan Puskesmas Midai, Hikmat mengaku langkah yang dilakukan pihak Puskesmas sudah benar dan sesuai dengan prosedeur penangan bayi prematur.

Dikatakannya, dalam pristiwa ini ada dua hal yang perlu dijelaskan yakni yang pertama bahwa umur kandungan ketika ibu melahirkan baru 27 minggu atau 6 bulan lebih.

Umur kehamilan yang seperti ini dikatakannya agak susah diatasi atau harapan hidupnya rendah.

Kemuadian yang kedua inkubator di Puskesmas Midai memang tidak ada. Namun sesuai dengan hasil pelatihan yang didapatkan bidan di sana jika tidak ada Inkubator maka ditutup dengan plastik, diberi lampu agar tetap hangat dan dipasang oksigen.

“Semua langkah ini sudah dilakukan oleh petugas kesehatan di sana. Kalau dilihat di foto-foto yang beredar itu, kita dapat lihat terdapat selang oksigen,” jelasnya.

Dengan demikian ia memastikan treatmen yang diberikan oleh petugas sudah benar dan sesuai dengan prosedur yanga ada.

“Jadi tidak benar bahwa bayi jadi kesulitan bernafas karena dibungkus plastik,” tegasnya.

Terkait penyempurnaan fasilitas dan sarana kesehatan di Puskemas Midai, Hikmat mengaku akan berupaya melengkapinya.

Khusus inkubator ia mengaku akan melakukan pengecekan inkubator di setiap Puskemas lain yang ada di Kabupaten Natuna.

“Jadi kalau ada inkubator yang lebih dari satu di Puskemas yang lain, satunya akan kami distribusikan ke Puskemas Midai agar tidak kosong di sana sebelum kami bisa melakukan pengadaan. Tapi mudah-mudahan kami secepatnya dapat memenuhi keperluam inkubator di sana,” tutupnya. (fat)

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Ditengah Cuaca Buruk, Pencairan Dua Nelayan Sarasan Natuna yang Hilang Terus Berlanjut

11 Januari 2025 - 15:53 WIB

Natuna Lemah Lunglai Menunggu Transefer Dana Lebih Bayar dan Kurang Bayar DBH

10 Januari 2025 - 17:52 WIB

Polres Natuna Amankan Seorang Pria Diduga Pembunuh Janda Beranak 3 di Ranai

10 Januari 2025 - 17:46 WIB

Sah, Cen Sui Lan – Jarmin Ditetapkan jadi Bupati Natuna Terpilih

10 Januari 2025 - 08:48 WIB

Kejari Anambas Tahan PPK Proyek Pembangunan Puskesmas

9 Januari 2025 - 21:59 WIB

Tersangka BS selaku PPK proyek pembangunan Puskesmas Kecamatan Siantan Selatan, saat digiring Kasi Intel Kejari Anambas, Bambang Wiratdany, SH MH guna dilakukan penahanan, Kamis (09/01/2025)
Trending di ANAMBAS