LINGGA (HK)- Video pemukulan yang diduga dilakukan seorang pria bernisla AC terjadi di lokasi loading bauksit PT Hermina Jaya, Desa Cukas, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, pada Rabu (30/4) sore.
Dalam video terlihat jelas serang pria berinisial AC yang berasal dari Kota Tanjungpinang memukul seorang pria bernama By yang merupakan warga Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga saat membawa rombongan tim dari PT Karya Raya Adi Pratama (KRAP) untuk meninjau loading bauksit yang masih dalam proses hukum.
Tidak hanya memukul dalam video juga terlihat AC melempari speed boat yang membawa rombongan dari tim kuasa hukum PT KRAP yang akan naik ke lokasi loading bauksit. Sontak video yang beredar di flatform grup WA Mitra Polres Lingga mendapat kecaman dari masyarakat Kabupaten Lingga yang menjadi anggota grup WA tersebut.
“Emang tidak kondusif pihak perusahaan (PT Hermina Jaya) malah membayar preman dari luar untuk memukuli orang kampong kita, putra daerah kita,” kata anggota grup bernama Ruslan menanggapi video di grup Mitra Polres Lingga, Kamis (1/5/2025).
Ruslan lalu menyesalkan aksi yang terjadi tersebut. Menurutnya, kondisi Kabupaten Lingga khususnya Kecamatan Singkep yang kaya akan hasil tambang memberikan manfaat kepada masyarakatnya untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Seharusnya dengan adanya tambang di daerah kita, bise mensejahterakan masyarakat bukan ditakut takuti dan bahkan dipukuli oleh preman dari luar tempat kita. sementare yang di ambil ini hasil kekayaan tempat kite kok kite yang jadi korban nya,” katanya kesal.
Masih dari grup WA Mitra Polres Lingga, Saparudin, meminta aparat penegak hukum mengusut kejadian yang terjadi. Dengan adanya penegakan hukum diharapkan dapat memberikan efek jera bagi oknum-oknum perwakilan perusahaan yang bertindak arogan.
“Di negara kita tidak ada yang kebal hukum,” tegasnya.
Sementara itu. Direktur Operasional PT Hermina Jaya. Salmizi ST mengaku belum mengetahui secara jelas insiden pemukulan yang terjadi. Dengan dalih masih berada di luar kota Salmizi belum Isa menjadi konfirmasi yang minta media ini.
“Belum bisa jawab bang, karena masih di luar kota,” kata Salmizi menjawab pesan WA.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh wartawan metrobatam.com , insiden ini diduga berawal dari sengketa antara PT Hermina Jaya dan PT KRAP. Melalui kuasa hukum PT KRAP telah berkali kali meminta OT Hermina Jaya untuk tidak melakukan loading bauksit sebelum ada kejelasan hukum.
Pada saat kejadian, lokasi tersebut sedang dikunjungi oleh rombongan dari Kota Batam yang menggunakan speed boat. Rombongan tersebut terdiri dari kuasa hukum dan sejumlah pihak yang ditugaskan untuk melakukan pengecekan terhadap aktivitas PT Hermina Jaya yang saat ini masih menjalani proses hukum di pengadilan. (tir)