LINGGA (HK) — Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menerima sertifikat bebas malaria dalam waktu dekat ini.
Pencapaian ini karena Lingga berhasil dan sukses menangani penyakit akibat nyamuk Anopheles tersebut selama tiga tahun terakhir berturut – turut.
“Rencana kita akan menerima di bulan April (sertifikasi bebas malaria) dari Kementerian Kesehatan, saat Hari Malaria Sedunia,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinkes Lingga, Wirawan Trisna Putra kepada Media, Kamis (7/3/2024).
Wirawan menerangkan, capaian bebas malaria di Kabupaten Lingga bukan hal yang gampang, ditambah lagi Lingga sendiri adalah Kabupaten Kepulauan.
Bahkan, ia mengungkapkan, Kabupaten Lingga pernah mencatat kasus penyakit Malaria tertinggi se-Kepri, pada tahun 2010 silam.
Saat ini sudah ada tenaga entomolog malaria yang tersebar di 14 puskesmas se-Kabupaten Lingga.
Ia menjelaskan, tenaga entomolog ini yakni tenaga teknis di bidang kesehatan yang melakukan pengamatan, penyelidikan, pemberantasan dan pengendalian terhadap faktor penyakit atau serangga pengganggu (Hewan serangga).
“Jadi untuk di Kabupaten Lingga ini, kita sudah melatih di tahun 2023 kemarin sekitar 25 entomolog yang tersebar di seluruh Puskesmas Kabupaten Lingga,” kata Wirawan.
Lingga sendiri pernah berada di zona merah pada tahun 2010 atas penyakit Malaria, dengan kasus tertinggi di antara Kabupaten/Kota lain di Kepri.
“Kalau ditambah kasus Malaria di 6 Kabupaten/Kota di Kepri itu masih kalah banyak dengan Kabupaten Lingga saat itu,” ungkapnya.
“Lingga saat itu tahun 2010, merupakan puncak kasus Malaria,” imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, dengan upaya yang dilakukan, kasus Malaria tersebut semakin berkurang hingga saat ini sudah nihil kasus Malaria, yang terakhir ditemukan pada Februari 2020.
Ia memaparkan, kasus Malaria ini disebabkan oleh nyamuk Anopheles.
Di Kabupaten Lingga, khususnya Pulau Singkep lanjutnya, merupakan daerah tambang pada masanya, meninggalkan genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles sangat banyak.
Hal itu menjadi salah satu penyebab, kasus Malaria di Kabupaten Lingga menjadi kasus tertinggi, karena banyak tempat perindukan nyamuk-nyamuk Anopheles,” jelas Wirawan.
Untuk menurunkan kasus tersebut, pihaknya melakukan berbagai upaya atas pengendalian kasus Malaria ini, dengan memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk itu sendiri. (rangga)